Berita

P3E Sumatera Kementerian LHK Gelar Bimtek di Nagari Duo Koto

80
×

P3E Sumatera Kementerian LHK Gelar Bimtek di Nagari Duo Koto

Sebarkan artikel ini
P3eS Gelar Bimtek utm

MJNews.id – Untuk memperkuat Program Save Maninjau berskala nasional, Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera (P3ES), menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Pemulihan Kualitas Lingkungan Danau Maninjau, bertempat di Aula Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Selasa-Rabu (23-24 Maret 2021).

Bimtek selama dua hari itu dibuka Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Ir. Siti Aisyah, M.Si dan menghadirkan nara sumber Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, Ir. Jetson, Kepala Dinas Parwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Kabupaten Agam, Febryon Tri Intano, Owner peternakan kambing Rantiang Ameh Febryon Tri Intano, Paris Sembiring, aktivis lingkungan peraih penghargaan Kalpataru tahun 2003 sekaligus pelopor bank pohon Indonesia dan pelaku usaha pengembangan Manggot BSF, Tri L.

Narasumber Jetson mengatakan, permasalahan pencemaran air Danau Maninjau hingga kini masih belum bisa ditangani secara optimal. Apalagi danau vulkanik itu saat ini sudah masuk kedalam daftar prioritas secara nasional untuk diselamatkan.

Lebih lanjut dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Agam melalui DLH pun tak henti-hentinya meminta masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam mengatasi pencemaran Danau Maninjau.Kondisi pencemaran Danau Maninjau sejak 10 tahun terakhir sudah sangat mengkhawatirkan dari segi kualitas air danau. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya mengajak masyarakat yang memiliki aktivitas di danau untuk dialihkan ke sektor lain, seperti budidaya di kolam terpal, peternakan, perkebunan, dan lainnya.

“Kalau tidak dilakukan pengurangan aktivitas masyarakat di Danau Maninjau, maka permasalahan pencemaran akan terus terjadi sehingga akan berdampak pada seluruh sektor disekitarnya,” ujar Jetson serius.

P3eS Gelar Bimtek8

Fungsi danau sangat penting untuk pembentukan iklim di daerah, terutama sebagai pendukung siklus nutrien, produktifitas primer, dan keanekaragaman hayati. Dimana di Danau Maninjau banyak memiliki beragam jenis hayati dan ikan endemik, seperti ikan rinuak dan bada.

“Makanya Danau Maninjau ini perlu kita lestarikan agar dapat berfungsi lebih lagi. Karena kalau tidak dilakukan perlindungan, maka keanekaragaman hayati yang ada didalamnya tidak bisa kita wariskan kepada anak-cucu kita nanti,” ungkapnya.

Jetson, menyoroti tentang pengendalian Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau yang ditata rapi, baik dari segi penempatan maupun jumlahnya.Budidaya keramba itu memang penting dari segi ekonominya, tapi tata cara penataannya tak kalah penting agar danau ini dapat terus dilestarikan.

“Maka dari itu, hari ini kita berbicara tentang tranformasi alih mata pencaharian atau ekonomi, agar masyarakat tidak terfokus beraktivitas KJA di danau,” tegasnya.

Sementara itu, narasumber Syatria memaparkan sejumlah strategi untuk membangun dan mendorong pengembangan pariwisata Danau Maninjau secara berkelanjutan.

Menurut Syatria, Danau Maninjau memiliki beragam fungsi yang dimanfaatkan oleh manusia di berbagai sektor, seperti menjadi sumber energi listrik (PLTA), ilmu pengetahuan atau knowledge, lingkungan, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Dimana segala sektor tersebut memberikan manfaat baik bagi masyarakat terutama yang tinggal di Salingka Danau Maninjau.

“Apalagi Danau Maninjau ini merupakan salah satu kawasan strategis pariwisata berskala nasional yang tercantum pada PP 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Riparnas). Nah, hal ini tentu menjadi peluang besar bagi kita untuk mengembangkannya ke depan,” ujarnya.

Dengan bersemangat, kepala dinas yang pernah menjabat sebagai Camat Tanjung Raya itu, menyebutkan, salah satu contoh pengembangan pariwisata Danau Maninjau yaitu adanya objek wisata Linggai Park yang terletak di Nagari Duo Koto. Namun, pihaknya menyoroti bahwa ada beberapa poin yang perlu diperhatikan seperti penataan kawasan, menghidupkan ekonomi kreatif salah satunya bidang kuliner, mendorong pengalihan usaha masyarakat dari KJA ke sektor lain, dan mengintegrasikan jenis usaha lainnya dengan bidang pariwisata.

“Jadi ada banyak jenis-jenis usaha yang bisa kita kembangkan disini, dengan tujuannya adalah mengembangkan pariwisata Danau Maninjau,” ujarnya serius.

P3eS Gelar Bimtek2

Lebih lanjut dIa menyebutkan, pengembangan pariwisata itu bertujuan untuk menambah daya tarik wisatawan ke Agam, meningkatkan investasi daerah, menambah pendapatan asli daerah (PAD), membuka lapangan kerja, dan mendorong munculnya usaha mikro ekonomi kreatif.

“Mudah-mudahan segala potensi yang ada dapat memberikan semangat dan inovasi serta ide kreatif bagi kita semua, untuk mengembangkan sektor pariwisata Kabupaten Agam kedepannya,” harap Syatria.

Di samping menghadirkan narasumber dari pemangku kebijakan, P3E Sumatera juga menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi seperti, Febryon Tri Intano Owner Peternakan Kambing Rantiang Ameh, Tri L pengusaha manggot BSF dan Paris Sembiring, aktivis lingkungan yang meraih Kalpataru tahun 2013 dan pelopor Bank Pohon Indonesia.

Pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber dari kalangan praktisi ini sangat diminati oleh peserta bimtek. Apalagi terkait pembuatan ekoenzim, pengembangan usaha Manggot BSF, dan ide membuat komunitas peduli lingkungan dan bank ekoenzim. 

Usai bimtek, P3E Sumatera memberikan bantuan stimulan berupa bibit Manggot BSF dan peralatan untuk membudidayakannya serta ayam kampung untuk dipelihara dan dikembangkan oleh peserta bimtek.

(cn2kt/edy)

Kami Hadir di Google News