Berita

Seorang Tahanan Kasus Pembunuhan Kabur dari Rutan Painan

111
×

Seorang Tahanan Kasus Pembunuhan Kabur dari Rutan Painan

Sebarkan artikel ini
R kabur dari tahanan
R, seorang tahanan kasus pembunuhan di Rutan Kelas II B Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, kabur dengan cara memanjat pagar berkawat setinggi 4 meter, Selasa 27 April 2021 pada pukul 13.30 WIB. (ist)

MJNews.id – Seorang tahanan kasus pembunuhan di Rutan Kelas II B Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, kabur dengan cara memanjat pagar berkawat setinggi 4 meter, Selasa 27 April 2021 pada pukul 13.30 WIB.

Kepala Rutan Kelas II B Painan, Fajar Ferdinan ketika dikonfirmasi, Selasa 27 April 2021, di Painan membenarkan, seorang tahanan melarikan diri dengan cara memanjat pagar yang di atasnya dipasang kawat berduri.

“Ya, kejadiannya begitu cepat. Akan tetapi, petugas Rutan berusaha melakukan pengejaran, namun belum berhasil. Kita akan terus melakukan pencarian tahanan yang melarikan diri tersebut,” tegasnya.

Dijelaskan, kini pihaknya berkoordinasi dengan Polres Pesisir Selatan untuk menangkap tahanan tersebut. Kemudian hal itu telah dilaporkan pula kepada Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Barat.

Ia mengungkapkan, tahanan itu berinisial R (30), kasus pembunuhan di Sungai Tunu Barat dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. Pihaknya kini terus meningkatkan pengawasan dan penjagaan pada tahanan, serta narapidana penghuni Rutan Kelas II B Painan lainnya.

Antara lain, melakukan patroli dan kontrol blok serta menambah kawat berduri pengamanan tembok bangunan Rutan Kelas II B Painan. “Ya, kontrol blok akan kita tingkatkan lagi, termasuk bagi pengunjung ke Lapas Kelas II B Painan,” tandasnya.

Disebutkan, saat ini kondisi ruang tahanan hanya ada 36 ruangan, dengan jumlah tahanan sebanyak 107 orang. Sedangkan jumlah petugas jaga hanya 3 orang. Total petugas dan pegawai Rutan Kelas II B Painan sebanyak 31 orang.

Katanya, kondisi petugas yang ada di Rutan Kelas II B Painan tidak sebanding dengan jumlah tahanan yang ada, termasuk jumlah ruang tahanan itu sendiri. Oleh karena itu, pihaknya menekankan pada anggota jaga agar terus melakukan kontrol blok.

Bahkan, setiap lorong dan kamar tahanan juga tidak luput dari pengecekan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya barang-barang yang bisa membahayakan seperti pisau dan lain sebagainya.

“Ke depan kita sangat membutuhkan penambahan petugas dan camera CCTV,” katanya.

Selanjutnya, pihak Rutan juga berupaya melakukan pembinaan pada napi dan tahanan seperti salat berjamaah, dan kegiatan salat tarawih berjamaah di bulan Ramadhan ini. Lalu, memberikan pelatihan seperti menjahit, membuat cinderamata dan lainnya.

(mar/myd)

Kami Hadir di Google News