Berita

Kampung Salido Kecil Pessel Raih Proklim Utama dari Kementerian LHK

69
×

Kampung Salido Kecil Pessel Raih Proklim Utama dari Kementerian LHK

Sebarkan artikel ini
sertifikat proklim utama kampung salido kecil
Sertifikat Kampung Iklim Kategori Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang diraih Kampung Salido Kecil, Pessel. (ist)

mjnews.id – Kampung Salido Kecil, Nagari Salido Sari Bulan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan meraih sertifikat Kampung Iklim Kategori Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.

“Kampung Salido Kecil dinilai aktif melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara terintegrasi sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pengendalian perubahan iklim,” ungkap Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan, Beny Riswan didampingi Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Darpius Indra, Senin (11/1/2021) di Painan.

Dikatakan, sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan aktif melakukan kegiatan pembinaan Proklim (Program Kampung Iklim) di Nagari Salido Sari Bulan, Kecamatan IV Jurai.

Dijelaskan, Proklim bertujuan menunjang penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca), sebab melalui kegiatan ini akan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap perubahan dan dampak yang akan ditimbulkan dari perubahan iklim.

“Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap perubahan iklim, maka semua pihak akan terdorong untuk melaksanakan aksi yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat, disamping itu juga berkonstribusi terhadap upaya pengurangan emisi GRK,” ucapnya.

Dijelaskan, nagari yang dijadikan sasaran penilaian terus didorong berperan aktif ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan tetap melakukan usaha-usaha atau kegiatan ekonomi tanpa mengabaikan hal-hal yang bisa berdampak terhadap perubahan iklim.

“Jadi sebetulnya, kepedulian terhadap lingkungan mestinya tumbuh secara sadar dari individu. Sikap inilah yang kemudian secara simultan dapat menyelamatkan lingkungan dari dampak buruk, seperti polusi udara, air atau menurunnya fungsi sumberdaya alam,” tukasnya.

Ia mengungkapkan, penumbuhan kesadaran bagi pemeliharaan lingkungan butuh waktu dan energi, karena perlu upaya advokasi dan inisiasi dari berbagai pihak, tidak saja pemerintah tetapi juga masyarakat dan komunitas peduli lingkungan.

“Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap perubahan iklim, maka semua pihak akan terdorong untuk melaksanakan aksi yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat,” ucapnya.

(man)

Kami Hadir di Google News