Berita

188 Tahun Padang Pariaman, Bupati Terpilih Diharap Lari Kencang Lanjutkan Pembangunan

70
×

188 Tahun Padang Pariaman, Bupati Terpilih Diharap Lari Kencang Lanjutkan Pembangunan

Sebarkan artikel ini
188 Tahun Padang Pariaman
Bupati Ali Mukhni memotong tumpeng tanda syukur dalam peringatan hari jadi Padang Pariaman yang ke-188. (ist)

mjnews.id – Di usia ke-188, Kabupaten Padang Pariaman terus giat membangun demi kesejahteraan masyarakat. Demikian ungkapan Bupati Ali Mukhni saat memberikan sambutan dalam peringatan hari jadi daerah yang dipimpinnya, Senin (11/1/2021) di hall IKK Parit Malintang. Perayaan hari jadi ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, secara virtual untuk bupati dan walikota se-Sumatera Barat dan seluruh OPD di lingkungan pemerintah setempat.

Ketua DPRD Arwinsyah saat membuka rapat paripurna dalam rangka hari jadi kabupaten mengatakan, Perda nomor 6 tahun 2014 tentang hari jadi kabupaten, merupakan wujud kesejahteraan masyarakat. Selain itu, di usia saat ini Padang Pariaman banyak memperoleh prestasi dan keberhasilan yang patut diapresiasi oleh segelintir perangkat daerah dan masyarakat.

“Keberhasilan ini bukan tujuan akhir, tetapi harus di jadikan indikator sebagai evaluasi atas segala yang telah diusahakan selama ini. Kita selalu berpihak kepada masyarakat. Mari kita tingkatkan pelayanan publik dan juga kesejahteraan masyarakat,” ujar Arwinsyah. 

Ia mengucapkan terima ksih kepada mantan bupati, wakil bupati dan DPRD serta tokoh masyarakat yang telah berkontribusi dalam memajukan Kabupaten Padang Pariaman. Terima ksih kepada KPU, Bawaslu beserta jajaran yang telah menyuksekan Pilkada dengan tertib, aman, dan lancar serta terima kasih juga kepada masyarakat yang telah berpartisispasi aktif dalam memberikan hak suaranya, serta selamat untuk calon terpilih semoga dapat melanjutkan roda pemerintahan.

Kepemimpinan Ali Mukhni yang akan mengakhiri masa dua periodenya tahun ini, di mulai pascagempa akhir 2009 silam. Gempa bumi 7,6 SR telah meluluhlantakkan Sumatera Barat, termasuk Padang Pariaman. 15 dari 17 Kecamatan terkena dampak yang sangat parah, dengan korban meninggal lebih dari 700 jiwa. Puluhan ribu rumah penduduk serta berbagai fasilitas umum dan pelayanan publik rusak berat. Meskipun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan yang rusak mendapat bantuan pembiayaan dari Pemerintah Pusat, NGO maupun lembaga internasional, Pemkab Padang Pariaman tetap berfikir keras untuk membangun kembali, baik secara fisik maupun ekonomi. “Saat itu timbul pembicaraan, siapapun yang memimpin Padang Pariaman harus mulai dari titik minus, berhadapan dengan kondisi parah karena kerusakan yang di sebabkan gempa,” ungkap Ali Mukhni.

Ia menambahkan, periode pertama kepemimpinnya tahun 2010 mulai melakukan perencanaan pembangunan, serta pengembangan proyek strategis yang diharapkan mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi. Bersama perangkat daerah lainnya, melaksanakan pemindahan Ibu Kota Kabupaten dalam waktu yang singkat. Perpindahan pusat pemerintahan biasanya memakan waktu bertahun-tahun, bahkan berpuluh tahun. Tidak demikian halnya dengan Padang Pariaman. Tidak sampai dua tahun, tepatnya 25 Oktober 2012, Kantor Bupati di Parit Malintang beroperasi melayani masyarakat. 

Saat dipindahkan, daerah ini terdiri dari 17 kecamatan, 60 nagari dan 444 korong. Berkembang saat ini menjadi 103 nagari dan 600 korong. Adapun proyek strategis yang telah dibangun selama lima belas tahun; Masjid Raya Parit Malintang, makam Syekh Burhanuddin, Kawasan Pendidikan Terpadu (KPT) Tarok City, Balai Diklat Ilmu Pelayaran (BP2IP) yang sekarang menjadi Politeknik, Pelayaran Sumbar, infrastruktur pengairan, seperti Irigasi Anai II, jembatan Lubuak Tano, jembatan Kayu Gadang, MAN Insan Cendikia, Main Stadion, Sentra Kakao dan Lapau Coklat serta beberapa pembanguna proyek strategis lainnya.

“Selama menjabat sebagai Bupati selama 10 tahun teakhir didampingi Wabup Suhatri Bur, Padang Pariaman mendaptakna penghargaan Inovative Government Awward (IGA) sebanyak tiga kali, pengelola keuangan WTP tujuh kali, dan beberapa penghargaan lainnya,” terang Ali Mukhni.

Tokoh masyarakat Padang Pariaman, Prof. Duski Samad mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Bupati Ali Mukhni dan Wabup Suhatri Bur dan Damsuar, Ketua DPRD dan semua anggota DPRD, seluruh OPD, dinas instansi, atas kerja keras, perjuangan luar, lobi tak kenal lelah, inovasi tiada henti, mengontrol kerja ke lapangan siang dan malam, bahkan sampai dini hari, yang ditandai beragam penghargaan yang diterima, dan dampak yang dirasakan masyarakat. 

“Atas semua kinerja dan manfaat yang diterima masyarakat, kita doakan semoga menjadi amal ibadah dan diberi pahala berlipa, lebih dari menjadi legacy kepemimpinan dua priode yang sulit ini. Terima kasih tak terhingga atas inovasi, kinerja futuristic, dan penyemaian benih-benih unggul yang buahnya dirasakan setelah 15 tahun,” katanya. 

Ia berpesan kepada pemimpin baru yang akan menjalankan roda pemerintahan, sebagai pelanjut estafet kepemimpinan tentu akan terus berlari kencang membangun bersama masyarakat. Membangun jiwa dan badan adalah tuntutan sejarah yang selalu dinyanyikan dalam lagu Indonesia raya. Ini tentu sumber inspirasi, motivasi dan orentasi pemimpin bersama masyarakat.

(sul)

Kami Hadir di Google News