Berita

Bupati Pessel Launching Batik Motif Corona dan Jembatan Akar

71
×

Bupati Pessel Launching Batik Motif Corona dan Jembatan Akar

Sebarkan artikel ini
launching Batik Motif Corona dan Batik Jembatan Akar
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni didampingi Ketua Dekranasda, Lisda Hendrajoni saat launching Batik Motif Corona dan Batik Jembatan Akar. (ist)

MJNews.id – Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, me-launching batik motif Corona dan Batik Jembatan Akar di Pòndopo rumah dinas bupati, Selasa (19/1/2021).

Launching batik Corona dan Jembatan Akar tersebut dihadiri Anggota DPR RI yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Hj.Lisda Hendrajoni dan sejumlah pejabat serta tokoh masyarakat setempat.

Sebagaimana diketahui, produksi Batik Jembatan Akar berawal dari kegiatan pemberdayaan masyarakat di Nagari Puluik Puluik, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, sejak Oktober 2020 lalu.

Dipilihnya motif jembatan akar, dalam rangka melestarikan jembatan akar sebagai warisan yang sudah terkenal baik lokal maupun nasional.

Sementara perajin pembuat motif Corona, Dewi Hapsari Kurniasih mengatakan, bahwa batik motif Corona adalah salah satu hikmah dirinya terkonfirmasi positif Covid-19, karena motif batik tersebut ia sempurnakan ketika ia menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19.

Kesibukannya membuat batik dimaksud untuk menghilangkan rasa jenuh selama menjalani isolasi, sekaligus sebagai cara untuk memotivasi diri agar segera cepat pulih.

Melalui Batik Corona, Dewi mengisyaratkan pesan ke seluruh masyarakat, agar bersama-sama melawan Covid-19, mereka yang terpapar dan para penyintas mesti bangkit, warna kinclong di motif batik merupakan simbol semangat untuk semua.

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni usai launching berharap, batik motif corona dan batik jembatan akar dapat menambah khazanah batik di Pesisir Selatan. Karena sebelumnya juga ada batik Mande Rubiah di Lunang dan batik Lumpo di Kecamatan IV Jurai.

Dikatakan, melalui batik, dapat mempromosikan daerah dan pariwisata yang ada di Pesisir Selatan. “Diharapkan batik dapat menjadi ikon Pesisir Selatan dalam mempromosikan pariwisata kepada wisatawan lokal dan mancanegara,” harap bupati.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni mengungkap bahwa kerajinan batik di daerah setempat sudah berkembang sejak empat tahun terakhir.

Ia menyebutkan, pada tiga kecamatan dari 15 kecamatan yang ada sudah terdapat rumah produksi batik, yakni Bayang Utara, IV Jurai, dan Lunang.

“Lebih dari 200 perajin aktif memproduksi batik di tiga kecamatan itu, dan kami terus mendorong agar mereka terus berkarya,” katanya.

Dewi Hapsari Ucapkan Terimakasih

Wabah pandemi Covid-19 menginspirasi Dewi Hapsari, seorang pengrajin batik di Pessel. Pengrajin batik yang pernah menjadi penyintas Covid-19 ini “menuangkan” virus Corona (Korona) menjadi motif dalam karya batik buatannya.

Pengrajin batik Dewi Hapsari asal Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan, yang menciptakan Ide Batik Corona, mengucapkan terimakasih kepada Dekranasda Pesisir Selatan karena selama ini telah memberikan pembinaan dan dukungan terhadap UKM khususnya pada sentra Batik.

“Di bawah binaan Hj. Lisda Hendrajoni selaku Ketua Dekranasda Pesisir Selatan, kami selalu mendapatkan dukungan dalam berkreasi. Beliau selalu hadir dan memberi semangat kami, terutama saat pandemi Covid-19 yang melumpuhkan ekonomi masyarakat khususnya bagi UKM dan UMKM,” ujarnya.

Bercerita tentang Ide Batik Corona, Dewi menjelaskan bahwa muncul saat ia tengah terkomfirmasi Positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi.

“Karena hanya bisa berdiam diri dirumah, namun sebagai pengrajin kita dituntut agar terus berkreasi. Di tengah kondisi positif Covid-19 dan takut dengan virus Corona, saya terfikir bagaimana Virus ini dapat menjadi menyenangkan dengan berdamai dengannya, di saat itu muncullah ide untuk membuat batik dengan Motif seperti Virus tersebut,” sebut Dewi.

Dewi juga mengaku, awalnya membuat cetakan dari kertas yang dibuat mirip dengan Virus Corona yang ia lihat melalui media sosial ataupun televisi.

“Bikin cetakan sendiri dulu dari kertas. Terus ditempelkan ke kain yang berwarna hitam. Untuk motifnya diberi warna yang menarik dan cerah sehingga tidak lagi menakutkan,” ungkap dirinya.

Hendrajoni yang kuga ikut memperagakan Batik Motif Corona tersebut menyatakan siap memberikan dukungan kepada pengusaha dan pengrajin Batik di Kabupaten tersebut.

(man)

Kami Hadir di Google News