Berita

Warga Kampai Tabu Karambie Kota Solok Resah Diserbu “Langau”

108
×

Warga Kampai Tabu Karambie Kota Solok Resah Diserbu “Langau”

Sebarkan artikel ini
lalat
Ilustrasi

mjnews.id – Warga Gang Makmur, Kelurahan Kampai Tabu Karambie (KTK), Kota Solok, resah karena serbuan langau (lalat besar), yang banyak terlihat bergerombolan sejak beberapa hari belakangan. Belum diketahui, darimana langau itu datang dan warga baru sebatas menduga-duga.

Warga setempat Fir dan Yas, mengaku, kehadiran langau tersebut kontan membuat aktivitas warga Gang Makmur terganggu. Katanya, ada dugaan pemicunya bisa saja dari salah satu peternakan unggas jenis burung puyuh di kawasan tersebut. 

Terkait dugaan ini, informasinya sudah ada warga yang melaporkan kepada RW atau RT setempat. Namun, tindaklanjutnya belum diketahui.

Kondisi yang meresahkan warga ini, apalagi masih Covid-19, menurut Fir dan Yas, perlu cepat mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota Solok atau melalui instansi terkait. Ini, kata mereka, cukup urgen karena terkait masalah kebersihan. Begitu juga dengan pembuangan tahi unggasnya.

 

“Kehadiran langau yang banyak ini, dikhawatirkan bisa menebar penyakit diare serta lainnya,” tegas Fir dan Yas.

Sementara Lurah KTK, Noviandi Yusaf, yang diminta tanggapannya, Minggu (13/9/2020) mengakui telah mengetahui seputar keresahan warga tersebut. Lalu, terkait peternakan unggas, pihaknya akan mencek lebih lanjut. Termasuk persetujuan masyarakat lingkungan sekitar serta amdal dari OPD terkait terhadap peternakan burung puyuh bantuan Dinas Pertanian tersebut.

“Jika memang kehadiran langau itu dipicu peternakan puyuh, kita akan meninjau ke lokasi. Jika disebabkan pembuangan tahi burung puyuh, maka disarankan untuk dibenahi. Begitu juga dengan limbah makanan dan lainnya,” jelas Lurah Noviandi. 

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Dedi Asmar, menyebutkan, setiap usaha yang berada di lingkungan pemukiman masyarakat, memang perlu diurus amdalnya, apalagi usaha besar. 

“Namun, untuk peternakan unggas atau jenis lainnya, perlu direkomendasikan RT/RW dan pemerintahan kelurahan,” ucapnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok. H. Ikhvan Marosa mengakui, peternakan burung puyuh itu adalah usaha tani yang dibina kelompok masyarakat. 

Bantuan dari Pemprov Sumbar yang didanai APBN 2020 itu, jika diduga mengundang langau, maka OPD yang dipimpinnya segera turun lapangan.

Katanya, hadirnya langau yang banyak itu bisa jadi kebersihan kandang kurang diperhatian dan juga akibat penumpukan tahi unggasnya. 

“Ya, petugas kita segera turun ke lokasi,” janjinya.

(das)

Kami Hadir di Google News