Berita

Bikin Longsor, Tambang Galian C di Kelok Jariang Kota Padang Ditutup Sementara

81
×

Bikin Longsor, Tambang Galian C di Kelok Jariang Kota Padang Ditutup Sementara

Sebarkan artikel ini
Tambang galian C di Kelok Jariang
Tambang galian C di Kelok Jariang, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang ditutup sementara karena menyebabkan longsor. (Ist)

mjnews.id – Tambang galian C di Kelok Jariang, Bungus, Padang, ditutup sementara. Penutupan itu adalah buntut dari longsor yang terjadi di lokasi tersebut sehingga mengganggu jalur transportasi darat yang merupakan satu-satunya akses dari Padang menuju Pesisir Selatan dan sebaliknya.

“Sanksinya sudah kita tutup sementara aktivitas penambangan di lokasi tersebut,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Sumbar, Maswar Dedi, Kamis (24/9/2020).

Maswar mengatakan, tambang tersebut atas nama perorangan. Lokasi tambang yang berada di bibir jalan telah memicu dua kali longsor, yaitu tanggal 10 September dan 23 September yang menyebabkan putusnya akses transportasi Padang-Pesisir Selatan.

Saat ini, kata Maswar, selain diberi sanksi penutupan sementara, pengelola tambang juga diminta membuat pagar trap untuk penahan longsor. 

“Pengelola juga diminta buat pagar trap penahan longsor yang diawasi Balai Jalan. Tujuannya agar jika hujan tidak terjadi lagi longsor,” kata Maswar.

Maswar mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait akan mengevaluasi izin tambang tersebut.

“Kalau membahayakan terus, bukan tidak mungkin kita cabut izinnya,” jelas Maswar.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang, Sutan Hendra mengatakan, akibat longsor yang terjadi pada Rabu (23/9), jalur transportasi Padang-Pesisir Selatan terputus sekitar 8 jam.

“Longsor terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan akses terbuka pukul 22.00 WIB,” kata Sutan.

Longsor itu, kata Sutan merupakan peristiwa yang kedua kalinya. Sebelumnya, longsor terjadi pada 10 September yang mengakibatkan akses jalan terputus hampir 5 jam.

“Kemarin juga terjadi longsor dan menyebabkan akses jalan terputus sekitar 8 jam,” kata Sutan.

Sebelumnya keberadaan tambang itu dikeluhkan sejumlah pengendara.

“Kami sudah lama prediksi keberadaan tambang galian c itu memicu bencana, seperti longsor ini. Ternyata memang seperti itu jadinya,” ujar Dodi, seorang pengendara yang hampir tiap hari melewati kawasan itu.

Hal yang sama juga ditegaskan pengendara lain, Anggra. Menurutnya, pihak berwenang harus mengevaluasi keberadaan tambang galian c itu agar tak mengamcam keselamatan pengguna jalan.

“Jalur ini ramai. Tak layak ada tambang di pinggir jalan dengan kondisi tebing seperti ini,” katanya seperti dilansir Kompas.

(*)

Kami Hadir di Google News