mjnews.id – Setelah sukses melaksanakan pameran seni rupa I dan II, kali ini Dinas Kebudayaan Sumatera Barat melalui UPTD Taman Budaya Sumbar menggelar pameran seni rupa III di galeri Taman Budaya. Pameran itu dilaksanakan hampir satu minggu, 4-10 Oktober yang diikuti oleh puluhan perupa dengan tema dimension space.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Hj. Gemala Ranti usai membuka pameran tersebut, Minggu (4/10/2020) mengatakan, pameran seni rupa ini sekaligus sebagai momentum kebangkitan seni rupa dalam masa new life dan adaptasi kehidupan baru. Pemprov Sumbar memberikan apresiasi kepada para seniman.
Disebutkannya, saat ini penciptaan seni rupa dan seni kriya tidak hanya bersifat individual tetapi telah masuk ke pelosok-pelosok area untuk berintereaksi, berkolaborasi dan memahami masyarakat. Dari aspek penciptaan, seniman lebih sekadar mengandalkan, intuisi, emosi, kepekaan rasa dan keahlian.
Di lain pihak, seni kriya juga diharapkan dapat memperkuat dan mendorong peningkatan ekonomi para seniman kriya tanpa mengabaikan nilai-nilai lokal sebagai bentuk kekuatan budaya lokal Sumbar.
Lebih jauh disebutkan, aktivitas berseni rupa di kalangan perupa tetap berjalan secara sungguh-sunguh sebagai bagian budaya yang ada sejak era pra kemerdekaan bahkan hingga kini ditandai munculnya nama-nama baru serta didukung pula banyak sanggar, komunitas seni rupa, lembaga pendidikan sekolah menengah seni rupa (SMSR/SMKN 4) Padang, lembaga pendidikan tinggi seni ISI Padangpanjang dan jurusan seni rupa, FBS, UNP Padang.
“Adanya pemeran ini dapat dijadikan momentum kebangkitan seni rupa dan seni kriya sebagai kekayaan budaya di Sumbar,” ujar Gemala Ranti.
Dikatakan, karya seni rupa ini diangkat berdasarkan hasil pengamatan dari para seniman sejak kasus Covid-19 dan divisualkan di atas kanvas.
Pada tempat yang sama, kurator Yasrul Sami Batubara menambahkan, pengurasian karya selain nama-mana perupa senior banyak di kalangan anak muda yang bermunculan dengan karya-karya yang cukup menarik, baik isi, tema dan pesan yang disampaikan. Saat ini turut berpameran sebanyak 30 perupa dari berbagai daerah termasuk dua diantaranya dari Yogyakarta.
(eds)
