Berita

Aliansi Mahasiswa Paliko Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di DPRD Payakumbuh

86
×

Aliansi Mahasiswa Paliko Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di DPRD Payakumbuh

Sebarkan artikel ini
Aliansi Mahasiswa Paliko Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di DPRD Kota Payakumbuh
Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Hamdi Agus saat menemui para pendemo. (Ist)

mjnews.id – Usai menunaikan Shalat Jum’at, aliansi mahasiswa Payakumbuh-Limapuluh Kota (Paliko) menggelar aksi damai di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Payakumbuh, Jumat (9/10/2020).

Aksi tersebut merupakan aksi menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-undang, yang diketok palu DPR RI Senin (5/10).

Dalam orasinya aliansi mahasiswa mengajak DPRD Payakumbuh sebagai wakil rakyat untuk bersama-sama menolak pengesahan UU Cipta kerja yang dinilai merugikan kaum buruh tersebut.

Sementara itu, Ketua DPRD Payakumbuh Hamdi Agus didepan mahasiswa mengatakan bahwa DPRD Payakumbuh siap berjuang bersama dengan mahasiswa dan rakyat untuk menolak UU sapujagat ini.

“Kami DPRD Kota Payakumbuh sudah menyiapkan dua buah surat yang akan kita kirimkan ke Pemerintah Pusat dan DPR RI. Dan kita DPRD siap berjuang bersama adik-adik mahasiswa,” sebut Hamdi Agus didampingi beberapa anggota DPRD lainnya.

“Karena untuk melakukan audiensi butuh proses, apalagi dalam situasi seperti saat ini,” tambah Hamdi Agus.

Dalam aksi tersebut, aliansi mahasiswa berasal dari berbagai kampus seperti kampus II Universitas Andalas (Unand) Payakumbuh, Politani, STIH, STKIP, STTP, mahasiswa yang ada di Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota serta juga ada pelajar di kedua daerah.

Aksi tersebut juga diwarnai dengan penampilan empat orang mahasiswa yang menampilkan sebuah opera dimana memperlihatkan bagaimana rakyat kecil ditindas oleh Investor yang bekerjasama dengan DPR.

Aditia Kurnia, salah seorang perwakilan orasi mahasiswa menyebut, aksi mereka ini merupakan aksi menyatakan sikap bahwa rakyat menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja ini. Dan dengan tegas menyebut bahwa aksi mereka bukan aksi tunggangan

(Taufik)

Kami Hadir di Google News