Berita

Apel Siaga di Lubuk Alung, Penyelesaian Karhutla Tanggung Jawab Semua Pihak

63
×

Apel Siaga di Lubuk Alung, Penyelesaian Karhutla Tanggung Jawab Semua Pihak

Sebarkan artikel ini
Pejabat Dinas Kehutanan Sumbar foto bersama seusai acara apel siaga
Pejabat Dinas Kehutanan Sumbar foto bersama seusai acara apel siaga. (Ist)

mjnews.id – Penyelesaian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak bisa dilakukan secara parsial masing-masing pihak, namun perlu adanya kerjasama yang baik antara seluruh stakeholder. Tidak perlu saling menyalahkan, namun terus berupaya memberikan kontribusi yang maksimal.

“Karena tindakan saling menyalahkan tidak akan pernah menyelesaikan masalah, sebaliknya malah membuat masalah, hal itu tentu tidak boleh terjadi,” kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi Usama Putra, S.Hut, M.Si, saat memberikan sambutan dalam apel siaga kebakaran hutan dan lahan di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Jumat (9/10/2020). 

Ia mengatakan, kebakaran hutan dan lahan bisa terjadi karena gesekan dahan pohon yang mengering pada musim kemarau, juga bisa disebabkan ulah manusia. Namun pada umumnya terjadinya karhutla karena hutan sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian, atau membuang puntung rokok maupun membiarkan api pembakaran yang masih menyala. 

“Banyak kerugian akibat karhutla seperti transfortasi terganggu, jarak pandang pendek, udara pun ikut tercemar selain itu pernapasan menjadi terganggu, karena itu harus dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin, dan hal itu menjadi tanggungjawab kita semua baik itu swasta maupun pemerintah begitu pula perkebunan masyarakat,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi dan mencegah serta penanggulangan karhutla, memang membutuhkan koordinasi yang lebih intensif. 

“Maka dari itu, setelah apel siaga ini, seluruh pemangku kepentingan di Sumbar ini, berharap agar meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang telah terbangun baik selama ini,” ungkapnya.

Terlebih-lebih ketika sudah terjadi bencana karhutla. antar satu instansi baik pemerintah, aparat maupun swasta harus saling bahu membahu. Langkah ini penting agar bencana karhutla tidak menjadi bencana kabut asap yang merugikan semua pihak.

“Khusus kepada Satgas Karhutla provinsi dan Brigade Karhutla di KPHL/P agar selalu siap siaga serta terus meningkatkan upaya pencegahan dengan memprioritaskan kegiatan patroli terpadu di tingkat tapak, dan kepada Pak Camat, kami mengharapkan bantuannya untuk mengintruksikan kepada walinagari agar melakukan dan lebih gencar mensosialisasikan pencegahan dan penanganan karhutla,” ujarnya.

Namun dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan karhutla 2020, agak sedikit berbeda dengan adanya pendemi Covid-19. Maka dari itu harus memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.Penerapakan protokol kesehatan sangat penting dilakukan, mengingat di Sumbar masih terjadi penambahan jumlah positif Covid-19.

“Bagi pihak perusahaan, perlu kami ingatkan, sesuai instruksi presiden Joko Widodo pada Rakornas Penanggulangan Karhutla lalu, akan mencabut izin perusahaan yang lahannya terbakar. untuk itu, kembali kami ingatkan, agar perusahaan, lebih tanggap terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran di lahannya. jangan sampai musibah kebakaran lahan, akibat kelalaian menyebabkan izin perusahaan dicabut,” tuturnya.

Apel siaga sendiri dimaksudkan untuk mensiagakan personil dan peralatan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan.

Dengan tagline “Mencegah lebih baik daripada memadamkan” Dinas Kehutanan berserta mitra siap siaga dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Apel siaga akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat dengan menerapkan Perda AKB Provinsi Sumbar.

(Syamsul Bahri)

Kami Hadir di Google News