Berita

Fateta Unand Nilai Enam Jenis Masakan Minang Paling Enak di Kota Padang

95
×

Fateta Unand Nilai Enam Jenis Masakan Minang Paling Enak di Kota Padang

Sebarkan artikel ini
Fateta Unand Nilai Enam Jenis Masakan Minang Paling Enak
Dekan Fateta Unand, Feri Arlius Dt Sipado mencicipi Gulai Kapalo Ikan pada penilaian Masakan Tradisional Minang Paling Enak di Kota Padang, Rabu (28/10/2020) sore. Penilaian ini dalam rangka Fateta Award 2020. (ist)

mjnews.id – Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Unand, menilai enam jenis masakan tradisional Minang Paling Enak di Kota Padang, menurut lidah warga yang biasa mencicipi berbagai menu yang tersedia di berbagai restoran dan rumah makan di Padang.

Keenam jenis makanan yang dinilai itu yakni Gulai Tunjang, Rendang, Soto, Gulai Kapalo Ikan, Ayam Pop serta Dendeng Lambok. Keenamnya ini dinilai, berdasarkan hasil quisioner yang disebar tim Fateta Unand ke masyarakat, medio September 2020.

“Niat kita melakukan penilaian ini, untuk lebih mengangkat lagi salah satu potensi wisata yaitu wisata kuliner di Padang khususnya, Sumatera Barat secara umum. Semoga ikhtiar Fateta Unand ini akan jadi penambah preferensi calon wisatawan berkunjung ke Ranah Minang,” ungkap Dekan Fateta Unand, Feri Arlius Dt Sipado di sela penilaian, Rabu (28/10/2020) sore.

Keenam jenis makanan itu, merupakan menu andalan di lima restoran dan rumah makan (restoran) terpilih –berdasarkan hasil kuisioner– yang ada di ibukota provinsi Sumbar ini. 

“Keenam jenis makanan itu, kita beli sebelum penilaian Rabu siang ini. Pemilik rumah makan dan restoran asal keenam jenis makanan ini, juga tak tahu kita beli untuk dinilai,” terangnya.

Tim juri yang diminta jadi pencicip rasa, juga tak tahu asal makanan yang tengah dinilainya. Wadah makanan hanya ditandai dengan angka unik tertentu.

Tim pencicip rasa ini terdiri dari sembilan orang yang merepresentasikan berbagai elemen masyarakat. Seperti Gusafni Beben (chef Pangeran Beach Hotel), Deri Kurniadi (teman kuliner padang), Fidela Yuzari (food hunter padang) dan Syafira Ennisa (padang food diary). 

Kemudian, Guswardi (Kadis Pangan Padang), Helmi Suryati (Kabag Ketahanan Pangan di Dinas Pangan Padang), Yevita Nurti (FISIP Unand), Feri Arlius (Fateta Unand) dan Aisman (Fateta Unand). 

Hasil penilaian tim pencicip ini, selanjutnya akan dimoderasi Prof Novizar Nazir, Dr Kurnia Herlian Dewi dan Dr Aidinil Zetra. 

Sementara, Ketua Tim Moderasi, Prof Novizar Nazir mengungkapkan, panel tim pencicip ini akan menilai mulai dari warna, aroma, tekstur/bentuk, rasa dan sejumlah hal teknis lainnya. 

“Tim pencicip akan memberikan skor tertentu pada keenam jenis makanan dari lima rumah makan (restoran) berdasarkan pendapat subjektif mereka,” ungkapnya. 

Dikatakan, berdasarkan nilai yang diberikan tim pencicip, mungkin saja nilainya tidak terpaut jauh berbeda satu sama lainnya. Agar keputusan bisa bulat, terangnya, tim moderasi akan bermusyawarah dengan tim pencicip untuk menetapkan jenis makanan terenak. 

Jalani Uji Labor

Menurut Feri Arlius, keenam jenis makanan yang dinilai ini, selanjutnya akan diuji kandungan nutrisinya di Laboratorium Fateta. 

“Uji labor ini sengaja kita lakukan, untuk menjawab keraguan masyarakat luas yang masih khawatir mengonsumsi makanan khas Minang yang banyak santan dan faktor lainnya,” terang Feri.

“Hasil labor ini, nantinya juga akan jadi bahan rekomendasi perbaikan bagi pengusaha kita nantinya, jika memang ada nutrisi yang tak diperlukan tubuh dalam kuliner unggulan ini,” tambah dia. 

Penilaian makanan terenak di Padang ini digelar dalam rangka Fateta Award 2020 yang merupakan rangkaian Dies Natalis ke-12 pada 2020 dan hasil penilaian ini, akan diumumkan pada Desember 2020 bersama Walikota.

(*/eds)

Kami Hadir di Google News