Berita

Ibu Muda Diduga Bunuh Diri Setelah Habisi Dua Anaknya

110
×

Ibu Muda Diduga Bunuh Diri Setelah Habisi Dua Anaknya

Sebarkan artikel ini
Polisi berjaga jaga di rumah yang menjadi lokasi ibu muda diduga bunuh diri
Polisi berjaga-jaga di rumah yang menjadi lokasi ibu muda diduga bunuh diri setelah menghabisi dua anaknya. (rahmat zikri)

mjnews.id – Ibu muda berinisial NSW (27) ditemukan meninggal di rumahnya di Jalan Palembang, Perum Mutiara Kulim, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tanayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020) sore. Diduga kuat wanita awal Solok itu bunuh diri. 

Polisi tengah memastikannya. Penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya sendiri juga masih ditelusuri jajaran Polsek Tanayan Raya dan Polres Pekanbaru. Ironisnya di rumah itu dua anaknya NAG yang baru berusia 2 tahun dan DAG yang baru berusia 6 bulan juga ditemukan tak bernyawa. 

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Polius Hendriawan membeberkan kronologi penemuan tiga jasad tersebut. Menurut dia, sekitar pukul 17.00 WIB, suami korban yang warga Lintau, Kabupaten Tanah Datar, baru pulang dan melihat rumah dalam keadaan gelap, lampu tak menyala. Setelah masuk ke dalam rumah, istrinya dilihat telah tergantung dengan menggunakan kain di dapur. 

Sang suami berteriak meminta tolong kepada warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). “Beberapa orang warga yang menjadi saksi masuk ke dalam rumah dan melihat korban bernama NSW dalam keadaan tergantung di ruang dapur,” kata Polius, Selasa (17/11/2020).

Korban yang sudah meninggal dunia diturunkan dan dibawa ke ruang tengah. Lalu, warga melihat tiga anak korban terbaring di dalam kamar. Setelah dicek, dua anaknya itu sudah meninggal dunia dalam keadaan mulut berbusa. Sedangkan satu anak yang masih bayi masih bernapas, langsung dilarikan ke klinik untuk diberikan pertolongan. “Jadi yang meninggal dunia ibu diduga gantung diri, anaknya yang berusia dua tahun dan satu lagi bayi berusia enam bulan. Bayi yang selamat adalah kembaran dari bayi enam bulan yang meninggal dunia,” kata Polius.

 

Berdasarkan kesimpulan kepolisian sementara, sang ibu diduga membunuh dua anaknya terlebih dahulu, dan setelah itu sang ibu gantung diri. “Terkait penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan,” pungkas Polius.

Sepucuk surat

Sepucuk surat dengan tiga kalimat di kertas putih membuat gemetar siapa saja yang membacanya. Surat itu diduga dibuat dan ditinggalkan NSW sebelum mengakhiri hidupnya.

Maafkan Aku,,,

Aku Pergi ,,,

Biar anak2 ikut bersamaku

Begitulah isi surat yang ditemukan petugas ketika mengevakuasi jasad korban menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Senin (16/11) malam. Faktanya, NSW memang tak pergi sendiri. Ia meninggal dunia bersama dua anaknya. 

Menurut warga sekitar, pasangan suami istri itu beserta ketiga anaknya ternyata belum cukup dua tahun tinggal di komplek Perum Mutiara Kulim. “Mereka baru sekitar 1 tahun 6 bulanan menempati rumah nomor 8 tersebut, setau saya mereka balik DP dari pemilik sebelumnya,” kata Hengki Irawan, warga setempat

Dikatakan Hengki, sosok sang suami yaitu PNG sangat ramah dan suka bergaul dengan warga serta pemuda sekitar. Bahkan PNG rajin ikut kegiatan pengajian yang diadakan. “Dari yang saya tahu PNG bekerja sebagai sopir alat-alat kendaraan. Ia pernah bercerita kalau dia asli dari Lintau. Sebagai tetangga, saya tidak pernah mendengar pasangan tersebut bertengkar dan sebagainya, bahkan adem-adem saja rasanya,” ungkapnya.

Terpisah, Ana (53) warga asal Medan yang sudah menetap di komplek tersebut mengaku kaget saat diberi kabar dan peristiwa tersebut. “Kalau sosok almarhumah sama saya agak jarang bergaul, mungkin karena beda blok ya. Tapi dulu dia pernah berencana bergabung dengan kelompok arisan ibu-ibu di sini namun tidak jadi karena mungkin tengah hamil hingga akhirnya lahir anak kembar. Setahu saya dia warga Solok, cuma di mana pastinya saya juga tidak tahu” jelasnya.

Kapolsek Tanayan Raya Kompol Muhammad Hanafi saat ditemui awak media di lokasi kejadian, Selasa (17/11/2020) menegaskan bahwa jasad korban tengah diautopsi. “Kemarin malam, jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara sekitar pukul 19.30 WIB dan selanjutnya diautopsi, karena kasus ini lain dari yang lain kita lakukan upaya maksimal menanganinya,” katanya.

Dikatakan Kompol Hanafi, peristiwa naas tersebut pertama kali dilaporkan ke Polsek Tanayan Raya Senin (16/11) sore sekitar pukul 17.00 WIB. “Dalam peristiwa tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia yaitu NSW ibu muda yang sehari-hari merupakan ibu rumah tangga. Dua korban lainnya yang juga meninggal dunia adalah NAG dan DAG. “Saat ini Dafi yang selamat dari maut tersebut dan kini dirawat neneknya di Labersa,” ungkap Kompol M. Hanadi.

Rumah tersebut sejak Senin (16/11) telah dipasangi garis polisi. Setelah investigasi oleh tim Labfor dan Inafis Polda Riau garis polisi tersebut sudah dibuka kembali. Selanjutnya pihak berwajib akan melanjutkan penyelidikan. Hingga berita ini diturunkan semua yang diperiksa baru sebatas saksi.

Lebih lanjut dikatakan Kompol Hanafi, dari keterangan sang suami, malam sebelum sang istri meninggal dunia sempat terjadi adu argumen tentang masa depan mereka. “Sang suami berniat menjual rumah yang mereka tempati untuk modal usaha namun sang istri menolak. Kalau perihal ekonomi semua tercukupi,” jelasnya.

(mat/eds)

Kami Hadir di Google News