Berita

Tragedi di Pekanbaru, Polisi Pastikan Ibu Bunuh Diri Usai Racun Anaknya

83
×

Tragedi di Pekanbaru, Polisi Pastikan Ibu Bunuh Diri Usai Racun Anaknya

Sebarkan artikel ini
olah TKP pada kasus ibu bunuh dua anaknya lalu gantung diri
Polsek Tenayan Raya dan tim Identifikasi Polresta Pekanbaru melakukan olah TKP pada kasus ibu bunuh dua anaknya lalu gantung diri di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020). (Dok. Polresta Pekanbaru)

mjnews.id – Sejumlah fakta baru terkait tragedi bunuh diri dan meninggalnya dua anak di Jalan Palembang, Perum Mutiara Kulim, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru mulai dikuak polisi dan tim medis dari Polda Riau.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru AKP Juper Lumban Toruan, Rabu (18/11) sore mengungkapkan dari hasil olah TKP dan hasil otopsi ibu muda NSW (27) warga Solok meninggal dunia murni karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

“Dari hasil otopsi tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan terhadap tubuh NSW atau tanda perlawanan namun yang ditemukan bekas jeratan di leher yang mengakibatkan tidak bisa bernafas dan mati lemah,” kata AKP Juper.

Dijelaskannya, dari keterangan suami korban didapat informasi bahwa sehari sebelum tragedi itu tepatnya pada malam hari pasangan tersebut sempat cekcok adu mulut terkait jual rumah yang sudah satu tahun mereka tempati itu.

“Suami berniat menjual rumah untuk dijadikan modal usaha, namun NSW tidak setuju karena tetap ingin tinggal di rumah tersebut dan terkesan marah. Sejak saat itu mereka tidak baikan dan bertengkar. Saat pagi, sang suami pergi bekerja dan mereka masih tidak saling sapa,” jelasnya.

Ditambahkan AKP Juper, sang suami kepada polisi juga mengakui sering cekcok dengan istri, kendati demikian tidak ada yang terjadi sampai adanya kekerasan fisik.

Terkait meninggalnya dua anak, setelah pengembangan dan dari hasil forensik, dugaan kuat penyebab kematian dua anak akibat diracun oleh ibunya.

“Setelah melakukan olah TKP gabungan lanjutan bersama tim Labfor dan Inafis Polda Riau yang bertujuan mencari sisa ataupun bekas yang difakuskan pada racun kuat dugaan kedua anak NAG (2 tahun) dan DAG berusia (6 bulan) menjadi korban pembunuhan NSW,” jelasnya.

Saat melakukan olah TKP, Juper menginformasikan tim gabungan terfokus kepada racun yang masuk ke dalam susu korban. “Memang kita fokus utamanya pada racun itu. Namun dari semua sudut ruangan yang sudah kita periksa dan semua tempat. Memang kami tidak menemukan racun secara spesifik untuk membunuh orang misalnya sianida, atau pun racun pestisida.” ujar AKP Juper.

Terpisah, dikutib dari wawancara Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, dr Mohammad Tegar Indrayana dengan Inews ia memastikan kedua anak meninggal dunia akibat keracunan. Ia juga mengungkap tidak adanya tanda luka akibat kekerasan.

“Namun pada isi lambung ada temuan semacam masa lunak berwarna putih, kami curigai sang ibu memberikan susu kepada anaknya. Kuat dugaan kedua anak keracunan,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu muda asal Solok diduga bunuh diri setelah menghabisi dua anaknya, Senin (16/11/2020). Ketiga jenazah telah dibawa ke kampung halaman korban di Solok, Selasa (17/11) usai rangkaian otopsi.

(mat)

Kami Hadir di Google News