Bank Nagari

Bank Nagari Komit Tingkatkan Kinerja dan Lanjutkan Konversi ke Syariah

75
×

Bank Nagari Komit Tingkatkan Kinerja dan Lanjutkan Konversi ke Syariah

Sebarkan artikel ini
jumpa pers di Bank Nagari
Inilah jajaran Direksi Bank Nagari periode 2020-2024. Dari kiri ke kanan Direktur Kepatuhan Restu Wirawan, Direktur Operasional Syafrizal, Direktur Utama M Irsyad, Direktur Kredit dan Syariah Gusti Candra, dan Direktur Keuangan Sania Putra, saat jumpa pers di Bank Nagari, Senin (31/8/2020). (ist)

mjnews.id – Direksi Bank Nagari periode 2020-2024 komit untuk melanjutkan persiapan konversi syariah Bank Nagari ke syariah berdasar hasil keputusan RUPSLB pada 30 November 2019. Setidaknya sudah delapan dari sembilan langkah telah dijalani dalam persiapan menuju syariah.

“Kami komit tetap melanjutkan persiapan konversi syariah Bank Nagari walaupun masih ditemui kendala dan hambatan. Meski demikian, setidaknya delapan dari sembilan langkah telah kami jalani,” kata Direktur Utama Bank Nagari, M Irsyad, kepada wartawan, di aula Kantor Pusat Bank Nagari, Senin (31/8/2020).

Turut hadir Direktur Kredit dan Syariah Gusti Chandra, Direktur Operasional Syafrizal, Direktur Keuangan Sania Putra dan Direktur Kepatuhan Restu Wirawan. Serta Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahan Yasrizal Idrus.

Poin ke delapan yang sedang dijalani, sebut Irsyad, sosialisasi konversi ke seluruh nasabah Bank Nagari. Termasuk pernyataan yang ditandatangani nasabah sesuai prinsip pareto.

“Saat ini terdata 1,8 jutaan nasabah Bank Nagari. Menuju konversi ini, kami harus gencar menyosialisasikan kepada nasabah dan masyarakat Sumbar. Meski terkendala pandemi, namun kami akan carikan solusi untuk hal penyosialisasian ini,” tutur Irsyad.

Termasuk juga, sebut M. Irsyad, survei yang telah dilakukan pihak independen soal konversi syariah Bank Nagari. Langkah selanjutnya, perlu penguatan infrastruktur, perubahan akad dan perizinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Ini sebuah pekerjaan yang panjang dan butuh regulasi. Mudah-mudahan niat baik dari Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah dapat terwujud,” harap Irsyad.

Hal senada juga disampaikan Direktur Kredit dan Syariah, Gusti Chandra. Konversi ke syariah merupakan sebuah amanah yang harus dijalankan. Tentunya kami akan melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Langkah-langkah menjadi Bank Umum Syariah telah kami jalankan dan mengacu pada peraturan OJK.

Gusti mencontohkan langkah menuju Bank Umum Syariah ini telah hadirnya layanan syariah di setiap cabang Bank Nagari. Termasuk juga belum lama ini pihaknya telah bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang dalam hal pengelolaan keuangan termasuk kerja sama layanan nontunai melalui QRIS. Cukup lewat QRIS, nasabah bisa berinfak dan bersedekah ke masjid.

Sementara, Direktur Operasional Syafrizal menambahkan, konversi ke syariah memang membutuhkan biaya tak sedikit. Begitu pula dengan teknologi yang digunakan, dan pendidikan sumber daya manusia (SDM) nya tentang pengetahuan syariah.

“Kami menyiapkan sumber daya andal dalam bidang syariah. Bila ada pertanyaan yang mendasar semua karyawan akan bisa menjelaskannya. Ada sekitar 1.860 karyawan Bank Nagari yang semuanya dipersiapkan untuk melayani semua nasabah kami,” lanjutnya.

Digitalisasi Bank

Di sisi lain, M. Irsyad menjelaskan tidak hanya mempersiapkan konversi syariah, Bank Nagari terus melakukan pembenahan layanan terutama dalam digitalisasi perbankan. Apalagi, dengan masa pandemi ini, digitalisasi perbankan dibutuhkan oleh nasabah. Karena kondisi saat ini, tanpa teknologi perbankan tidak ada artinya.

“Kami menargetkan terjadi pertumbuhan sekitar 40 persen dalam layanan digital perbankan. Alhamdulillah itu terjadi di tengah pandemi Covid-19. Bank Nagari telah banyak memiliki layanan digital yang memudahkan nasabah bertransaksi keuangan. Baru-baru ini telah hadirnya QRIS di tengah-tengah nasabah,” ungkapnya.

M. Irsyad menyebutkan saat ini Bank Nagari tengah mempersiapkan aplikasi pengajuan kredit mikro, pembukaan rekening tabungan dan layanan perbankan lainnya.

“Jadi, nasabah tidak perlu lagi face to face datang ke Bank Nagari dalam hal pelayanan perbankan. Itu salah satu komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah,” ucapnya.

Tidak hanya nasabah saja, sebut Irsyad, termasuk pelayanan kepada pemerintahan provinsi, kabupaten/kota di Sumbar.

“Kami telah menelurkan aplikasi agar tata keuangan pemerintahan berjalan dengan baik dan transparansi. Misal, telah diluncurkan e-retribusi di sejumlah kabupaten/kota di Sumbar,” ungkap alumni Pertanian Unand ini.

Dia juga menegaskan Bank Nagari tidak akan berjalan sendiri. Butuh kolaborasi dengan sejumlah stakeholders.

“Dengan demikian, bank ini makin dipercaya oleh seluruh pihak termasuk nasabah. Dengan berlandaskan teknologi perbankan. Oleh karena itu, mari beri kepercayaan kepada Bank Nagari dalam membangun ekonomi Sumbar,” harap Irsyad. 

Bagaimana dengan sisi SDM? Syafrizal mengungkapkan ada tiga poin penting dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) yang andal dalam tantangan digitalisasi perbankan. Yakni, knowledge, skill dan attitude.

“Tanpa ketiga poin tersebut, tidak akan terwujud SDM yang andal. Kami berupaya menyiapkan SDM yang andal dengan tiga poin tersebut,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur Keuangan, Sania Putra. “Di tengah Covid-19 ini, bank harus mampu menyesuaikan diri. Digitalisasi perbankan mau tak mau tak dapat dihindari. Bank harus berupaya melakukan inovasi pelayanan. Dan, digitalisasi perbankan di Bank Nagari sudah dibangun pada masa direksi sebelumnya,” ungkapnya.

Kini, sebut Sania, pihaknya terus berupaya mempertahankan dan melakukan berbagai inovasi lainnya. Termasuk menggandeng dan mengajak kerja sama start up dan e-commerce dalam pelayanan perbankan.

“Ini dimaksudkan untuk peningkatan layanan dan berdampak pada pendapatan fee based,” harap Sania.

Di sisi lain, Gusti Chandra mengakui di tengah Covid 19 ini ini juga berdampak pada pertumbuhan kredit dan potensi risiko kredit. ”Kepada nasabah (UMKM) kami telah melakukan restrukrisasi,” katanya.

“Dengan membantu kemandirian UMKM. Kami percaya UMKM akan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskiman,” katanya.

Sementara Direktur Kepatuhan, Restu Wirawan, tugas yang diembannya menyangkut harmonisasi bisnis.

“Untuk memperlancar bisnis terkait aturan-aturan yang harus dipenuhi sebab bank merupakan lembaga kepercayaan. Kami berperan dalam penerapan good corporate governance, agar dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Bank Nagari meningkat,” katanya, seraya menambahkan pihaknya juga mengelola risiko reputasi bank. 

(eds)

Kami Hadir di Google News