AdvertorialBengkuluDPRD Provinsi Bengkulu

Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Kunker Selama Dua Hari ke BBI Bengkulu Utara

140
×

Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Kunker Selama Dua Hari ke BBI Bengkulu Utara

Sebarkan artikel ini
1685531874439

Mjnews.id – Selama dua hari anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Komisi II DPRD  melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Balai Benih Ikan (BBI) di Kabupaten Bengkulu Utara, Rabu (31/5/2023).

Kunjungan tersebut dalam rangka memantau perkembangan budidaya ikan tawardi BBI Sentral, BBI BL 7 dan BBI BL 9 di kecamatan Padang jaya.

Menurut pantauan anggota DPRD, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH saat berkunjung ke BBI sentral kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Dapat dilihat dari 15 kolam yang tidak berfungsi karena kebocoran dari 45 kolam yang ada.

“Kalau kami lihat kondisi dilapangan dan dan dari hasil wawancara, memang kondisi BBI sentral disini sudah sangat memprihatinkan, baik itu bangunan diinsfrastruktrurnya mapaun pada sumber daya manusianya”, ujar Usin.

Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Kunker Selama Dua Hari ke BBI Bengkulu Utara 3

Kemudian, lanjut Usin Sembiring, dari balai benih induk ada memproduksi ikan mas, ikan nila, ikan lele dan ikan koi, dari beberapa jenis ikan ini sangat membutuhkan kolam induk, pemijahan atau masa untuk bertelurnya. Di sisi lain Balai Benih ini juga butuh pakan.

“Masyarakat di sekitar Balai Benih ini juga telah melakukan pelatihan, tetapi Support untuk pelatihan itu tidak ada. Sementara untuk Infrastruktur mess dan Insfratruktur kantor sangat minim dan sangat butuh perhatian,”ujar Usin Sembiring.

Usin Sembiring juga mengatakan bahwa Balai Benih Ikan dari produksi Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Lele dan Ikan Koi menghasilkan PAD sebesar Rp 46 Juta.

“Disinilah menurut saya apa program program yang perlu dikembangkan dan Balai Benih ini juga bagaimana bisa membuat pola kemitraan kepada masyarakat atau perusahaan yang bisa mengembangkan lagi aset aset, dalam pemeliharaan, pengelolaan hingga menghasilkan PAD tambahan,” jelas Usin Sembiring.

Lagipula banyak juga benih benih yang tidak terjual tapi masuk dalam program pembesaran, tinggal kemudian bukan hanya balai benih menghasilkan benih tapi juga menghasilkan ikan tawar karena ini bisa juga dikembangkan sebagai pendapatan daerah.

“Termasuk juga pengembangan produktivitas kreativitas turunannya, pengolahan ikan tawar ini juga bisa dipasarkan di provinsi dan luar. Kami tadi melihat banyak sekali potensi ikan Koi ini yang bisa dikembangkan”, Katanya.

Selain itu, juga dibahas tentang bagaimana program yang disusun itu juga diajukan ke Dinas dan ditembuskan ke komisi II untuk dijadikan program prioritas, kenapa balai benih ikan ini hari menjadi hulu daripada benih ikan yang beredar di Provinsi Bengkulu dan agar Provinsi Bengkulu dapat mencukupi kebutuhan ikan air tawar.

“Disitu bisa mendorong program stunting dan konsumsi ikan air tawar juga bisa mendorong ketahanan pangan di provinsi Bengkulu, ini juga harus menjadi program yang diperhatikan pada 2023-2024 mendatang,” tutup Usin Sembiring.

(Adv)

Kami Hadir di Google News