NasionalTNI

Keluarga Awak KRI Nanggala-402 Berdoa dan Berharap

86
×

Keluarga Awak KRI Nanggala-402 Berdoa dan Berharap

Sebarkan artikel ini
KRI Nanggala 402
KRI Nanggala-402.

MJNews.id – Ada 53 awak kapal selam di dalam KRI Nanggala-402 yang hilang. Doa dan harapan datang dari para keluarga yang menantikan keselamatan mereka.

Harapan tersebut salah satunya datang dari keluarga kru KRI Nanggala-402 Letda AL Munawir. Adik ipar Munawir, Muslikah, mengungkapkan keluarganya berharap kepulangan Munawir.

Dia mengatakan ayah, istri, dan adik serta kakak Munawir pun telah bertolak ke Surabaya. Mereka ke Surabaya guna menanti kabar Munawir.

“Empat orang keluarga berangkat Subuh tadi. Bapaknya Mas Nawir, adik, yaitu suami saya, dan kakak serta istrinya. Menyusul ke Surabaya, di rumah dinasnya Mas Nawir di sana. Belum ada kabar apa-apa,” kata Muslikah di rumahnya, Kamis 22 April 2021.

“Harapannya agar dapat segera ditemukan, dalam kondisi selamat semuanya,” imbuh dia.

Sementara itu, keluarga Serda Ede Pandu Yudha Kusuma di Banyuwangi syok dengan kabar hilangnya KRI Nanggala-402. Sang istri, yang baru saja 2 bulan dinikahinya, terus bertanya kapan sang tambatan hati pulang.

“Mohon maaf, anak saya masih syok. Belum bisa menerima kabar hilangnya kapal KRI Nanggala. Selalu tanya kapan Mas Pandu pulang,” ujar Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Pandu di rumahnya, Jumat 23 April 2021.

Yayak mengatakan, sebelum kejadian, Senin 19 April 2021, Pandu sempat menelepon istri dan keluarga istrinya. Dirinya mengabarkan akan berlayar untuk latihan di perairan Bali. Bahkan dirinya juga sempat meminta doa agar pelayarannya lancar tanpa kendala.

“Senin mau berangkat layar masih kontak sekitar jam 8 sampai jam 9. Minta doa agar bisa lancar. Selalu kontak semua keluarga. Meski saya mertua tidak ada sekat. Pandu panggil saya mami, sangat dekat,” tambahnya.

Doa bersama pun digelar di rumah Pandu. Kerabat dekat dan tetangga di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, mendoakan keselamatan operator senjata 2 di KRI Nanggala-402 itu.

”Saya masih punya keyakinan kuat kapal Nanggala akan ditemukan dan anak saya bisa pulang berkumpul bersama keluarga,” kata Yayak.

Syok juga dialami keluarga Kolonel Laut (P) Hari Setiawan. Ia adalah salah satu perwira yang ikut di dalam kapal selam KRI Nanggala-402. Sang ibu kaget mengetahui sang putra hilang bersama kapal yang ditumpanginya.

Sementara itu, istri salah satu kru KRI Nanggala-402 Guntur Ari Prasetyo berharap besar suaminya beserta kru yang ada bisa ditemukan dan selamat. Sejak terakhir kontak dengan suami, hingga kini tak ada kabar lagi. Biasanya, kata Berda Asmara, paling lama tiga hari suaminya menghubungi lagi.

“Harapannya semoga cepat ditemukan dalam keadaan sehat walafiat, suami dan semuanya kru yang ada di KRI Nanggala-402 itu,” kata Berda dengan suara terbata-bata karena menangis saat dihubungi wartawan, Kamis (22/4).

Asa juga datang dari keluarga Sertu Mes Dedi Hari Susilo. Sang ayah juga berdoa agar kabar baik mengenai KRI Nanggala-402 segera tiba. “Kami hanya bisa berdoa agar ada kabar terbaik dari hilangnya KRI Nanggala-402, yang membawa anak saya, dan semua kru bisa selamat,” harap Sudarmadji.

Harapan yang sama datang dari keluarga KLS Isy Gunadi Fajar Rahmanto. Keluarga mengaku optimistis Gunadi masih hidup.

Doa dan harapan juga diungkapkan kerabat dan tetangga Komandan KRI Nanggala-402, Letkol (P) Heri Setiawan. Semua tetangga usai salat tarawih juga menggelar doa, mendoakan keselamatan kru kapal selam KRI Nanggala-402.

“Ya kita doakan, di masjid juga doa bersama-sama. Iya (untuk keselamatan semua kru kapal selam KRI Nanggala-402),” tandas ketua RT setempat, Budiman seperti dikutip detikcom. 

Pencarian di Utara Bali

Sementara itu, pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut (AL) terus dilakukan dan difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Berbagai peralatan pun sudah berada di sekitar lokasi.

“Jadi kalau ditarik garis, jaraknya dari Celukan Bawang itu kurang-lebih sekitar 23 nautical mile atau 40 kilometer di utara Celukan Bawang,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Achmad Riad saat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Jumat 23 April 2021.

Menurutnya, di lokasi tersebut ditemukan tumpahan minyak dan daya magnet yang besar, sehingga saat ini terus dilaksanakan pemantauan di wilayah tersebut dengan memanfaatkan semua peralatan yang ada.

“Dari kepolisian MOV-nya juga sudah dikerahkan semua, termasuk dari KRI Rigel,” terang Mayjen Riad.

Saat ini dari Australia juga menggerakkan HMAS Ballarat Rigid-Hulled Inflatable Boat (RHIB) dan helikopter untuk menyisir wilayah tersebut. Sebanyak lima personel dari angkatan bersenjata Singapura juga sudah berada di KRI Suharso.

Kemudian tim dari Poseidon yang nanti sebagai operator yang juga membantu untuk PH-Poseidon dari Amerika United Air Force. Tim dari Amerika Serikat ini diharapkan biasa datang malam atau dini hari nanti guna membantu proses pencarian KRI Nanggala-402.

“Nah, ini beberapa dari negara sahabat sudah tiba. Di samping peralatan yang sudah kita gelar. Dan pembagian sektor pun sudah dibuat yang langsung dipimpin oleh Kepala Gugus Tugas Laut dan Maritim,” terang Kapuspen.

“Jadi sementara sampai saat ini memang belum bisa ditemukan secara pasti tapi beberapa titik-titik ini dengan berbagai peralatan yang ada mudah-mudahan bisa segera ditemukan atau dijajaki itu adalah posisi dari KRI Nanggala-402,” jelasnya.

Dalam jumpa pers itu, turut hadir Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dan Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono.

Saat ini total ada 21 KRI yang terjun langsung dalam pencarian KRI Nanggala-402 tersebut. TNI mengungkap kemungkinan KRI Nanggala-402 terbawa arus.

“Untuk ruas, jelas ruas sudah diadakan penyisiran secara luas, karena semuanya kita juga memang, saya secara teknis tidak… tapi saya sudah menanyakan, ya bisa saja arus bawah laut membawa semuanya ketika dia mengapung bisa terbawa ke mana tapi artinya wilayah-wilayah yang diperkirakan,” Mayjen Riad.

Achmad mengatakan KRI Nanggala-402 saat ini sudah tidak bersuara. Menurut dia, hanya sonar yang bisa mendeteksi keberadaan kapal selam tersebut. 

“Karena kemarin sementara ini dari KRI Rimau. Nah, ini tampaknya akan diperkuat dari KRI lain yang memang bisa dari mana sih titik… karena kebetulan kapal selamnya kan udah diem, tidak ada suara, tinggal hanya sonar yang bisa menangkap,” ujarnya.

(*/dtc)

Kami Hadir di Google News