PendidikanSumatera Barat

SMAN 4 Solok Baru Terisi Empat Rombel, Sertifikasi Guru Terancam

80
×

SMAN 4 Solok Baru Terisi Empat Rombel, Sertifikasi Guru Terancam

Sebarkan artikel ini
SMAN 4 Solok Baru Terisi Empat Rombel, Sertifikasi Guru Terancam
Guru SMA Negeri 4 Solok ketika pembelajaran dalam jaringan (daring) dengan siswa mereka di rumah. (ist)
mjnews.id – Tunjangan sertifikasi guru SMA Negeri 4 Solok terancam. Soalnya, pada tahun ajaran baru 2020/2021 ini baru terisi 4 lokal. Jika tidak terpenuh pengisian kuota 9 rombel dengan muatan masing-masing 36 orang siswa, sudah tentu guru-guru akan resah. Sebab mencari tambahan jam mengajar amat rumit, setelah jumlah mengajar ditambah dalam beberapa tahun ajaran belakangan.
Hal ini dikemukakan Kepala SMA Negeri 4 Solok, H. Mulyadi A., Selasa (14/7/2020) di sekolahnya ketika memantau proses belajar mengajar (PBM) pertama dalam jaringan (Daring). 
SMA Negeri 4 Solok menurutnya, mendapat kuota pada PPDB TA 2020-2021 9 lokal. Semestinya, kuota 10 rombel untuk memenuhi 19 lokal yang tersedia. Sebab tamatan tahun ajaran 2019-2020 hanya 8 lokal. 
Kedelapan rombel mua tannya masing-masing 20 orang tersebut terpenuhi setelah PBM TA 2017-2018 berjalan. Begitu juga pada PPDB selanjutnya, panitia dengan sifat menunggu. 
Kurang diminatinya sekolah yang dipimpinnya, mungkin lantaran letaknya di Ampang Kualo. Padahal, katanya, tak ada kendala transportasi, karena bisa masuk dari tiga arah. Masing-masing dari jalan raya Tembok raya, jalan Lingkar Utara lewat pacuan kuda dan SMKN 2 Solok Kampung Jawa.
Terkait dengan PBM, SMA Negeri 4 telah memulai pada hari ini (kemarin) dengan daring. “Kami juga mengharapkan Kota Solok kembali ke zona hijau, sehingga PBM bisa dilaksanakan di sekolah sebagaimana sebelum pandemi Covid-19,” harap Mulyadi. 
Oleh karena itu, besar harapan guru-guru SMA Negeri 4 Solok, SMA Negeri yang telah penuh 12 rombel dengan muatan 36 orang, tidak ditambah lagi siswanya jadi 40 orang. “Jika SMA-SMA yang belum penuh kuotanya, sebaiknya dipenuhi dulu,” ujar Mulyadi A. 
Mulyadi mengatakan, berdasarkan informasi, SMAN 3 Solok rombelnya belum juga terisi penuh. 
Sementara Kepala SMA Negeri 3 Solok, Eli Irmanita mengakui, sekolah yang dipimpinnya masih belum penuh kuotanya. 
Sedangkan Kepala SMA Negeri 2 Solok, Ujang Sayuti, mengatakan, kuotanya 9 rombel telah penuh. 
Taufik, Waka Kesiswaan SMA Negeri 1 Kota Solok, pun mengakui komplain dalam pendaftaran tahap I memang bermunculan. Seperti KK tidak terbaca, jarak yang tidak tepat serta lainnya.
“Alhamdulilah, melalui verifikasi manual di sini dan hasilnya dilaporkan kepada panitia PPBD Provinsi Sumbar berjalan lancar. Kini kuota 12 rombel SMA Negeri 1 Solok sudah penuh.
Terkait dengan kebijakan baru Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, ada pendaftaran tahap III bagi data yang tidak terbaca, untuk SMA Negeri 1 Solok mengiusi rombel 40 orang, katanya masih menunggu SMA Negeri lainnya yang baru 40 persen terisi, seperti SMA Negeri 4 Solok. (*/das)

Kami Hadir di Google News