 |
| Petugas menyerahkan tanda sudah dilakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) pada Sekdakab Solok Selatan, Yulian Efi di kediamannya di Kepala Bukit, Nagari Pulakek Koto Baru, Sabtu (18/7/2020). (ist) |
mjnews.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok Selatan, mulai melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian (Coklit), sesuai instruksi KPU RI secara serentak. Yang jelas, jangan sampai ada manipulasi data pemilih.
Rumah pertama yang menjadi tujuan KPU Solsel, yakni kediaman Plt. Bupati Solsel, Abdul Rahman yang berada di Jorong Sungai Rambutan, Kecamatan Sangir, Sabtu (18/7/2020). Selain itu, beberapa rumah pejabat di Solsel juga dilakukan coklit serentak, di antaranya kediaman Sekretaris Daerah, Ketua dan Wakil Ketua DPRD.
Komisioner KPU Divisi SDM, Andi Andrawan mengungkapkan, penyelenggaraan coklit ini sebagai bagian dari tahapan pemutakhiran data pemilu mulai 15 Juli hingga 13 Agustus mendatang.
Ia mengatakan, KPU Solsel dari semua tingkatan siap melaksanakan pilkada serentak ini. “Kami prioritaskan ke publik figur, seperti kepala daerah, untuk menjadi contoh agar bersedia dicoklit,” ungkapnya.
Andi juga mengharapkan warga masyarakat bisa membuka pintu rumahnya bagi para petugas yang akan mencocokkan data.
Ia menambahakan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pilkada dalam Kondisi Bencana Non alam Covid-19, proses coklit bakal dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Disebutkan, dalam Pasal 5 PKPU 6/2020 bahwa PPDP yang melaksanakan coklit harus menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, sarung tangan sekali pakai, hingga penutup wajah (face shield).
Para petugas juga diwajibkan untuk melakukan jaga jarak minimal 1 meter. Kemudian, tidak melakukan jabat tangan atau kontak fisik lainnya dengan orang lain.
Selanjutnya, Sekda Solsel, Yulian Efi menyambut baik kedatangan KPU yang mendatangi rumahnya dalam kegiatan coklit.
“Ini sebuah kehormatan bagi saya. Saya juga imbau ke warga agar proaktif dengan kegiatan coklit ini, agar semua wajib pilih di Solsel terdata dan dapat menggunakan hak pilihnya pada pilkada nanti. Yang jelas, cocokkan data secara benar, dan jangan sampai memanipulasi data,” ucapnya. (edi)
