PendidikanSumatera Barat

Kantor Walinagari di Tanah Datar Diharapkan Dilengkapi Akses Wi-Fi

91
×

Kantor Walinagari di Tanah Datar Diharapkan Dilengkapi Akses Wi-Fi

Sebarkan artikel ini
Kantor Walinagari di Tanah Datar Diharapkan Dilengkapi Akses Wi-Fi
mjnews.id – Walinagari diharapkan melengkapi jaringan internet dan akses wi-fi di kantornya sehingga bisa dimanfaatkan pelajar untuk belajar dari rumah (BDR).
Saat ini hanya sebagian kantor walinagari yang menyediahkan akses wi-fi dan gratis bisa bersama.
“Terobosan positif telah dilakukan wali nagari dengan internet dan akses WIFI yang telah dimanfaatkan pelajar untuk BDR. Dinas berharap tiap kantor wali nagari memasang perangkap itu sehingga bisa dimanfaatkan bagi anak nagarinya,” kata Kabid Pembinaan SMP Disdikbub Tanah Datar, Agusli.
Dihubungi, Rabu (5/8/2020), ia mengatakan bahwa dengan adanya layanan itu sehingga orangtua pelajar bisa terbantu dalam kesulitan membeli paket internet, kemudian bisa dimamfaatkan untuk kegiatan positif lainnya.
Agusli menyatakan apresiasi bagi nagari yang telah memiliki layanan internet karena tentu akan membantu pelajar dan masyarakat.
Segaimana diketahui, 75 nagari di Tanah Datar memiliki anggaran cukup untuk memberdayakan masyarakatnya sehingga untuk pengadaan internet ini tentu akan bisa direalisasikan.
Diutarakan Kabid, saat ini Tanah Datar masuk dalam zona kuning Covid-19 yang tak bisa melaksanakan belajar tatap muka di sekolah sejak pertengahan Juli 2029 lalu.
“Memang selama ini, dinas sering mendengar keluhan dari masyarakat, dan orangtua yang kesulitan BDR. Hal ini disebabkan adanya persepsi menganggap bahwa BDR hanya identik dengan belajar online dalam jaringan (daring) sehingga kesulitan karena tidak punya pulsa atau paket internet untuk belajar anak,” ucap Agus.
Menurutnya, secara teori BDR tidak harus selalu daring, ada pilihan lain yaitu luar jaringan (luring) dan campuran antara daring dan luring. Dimana pihak sekolah sudah mengidentifikas siswa per kelas. 
Dimana beberapa siswa dapat melaksanakan belajar daring dan yang lainnya belajar luring. Tentu diyakini guru telah berupaya menyiapkan materi ajar berupa materi esensial, metode penyajian, penugasan dan evaluasi maksimal untuk keperluan siswa, dan tidak semua online. 
Kemudian, siswa yang tak bisa mengikuti pembelajaran online, yakni dengan menghadirkan siswa, mungkin sekali dua minggu ke sekolah untuk mengantar tugas Mapel, menjemput tugas dan mendengar bahasan singkat dari guru. 
“Kehadiran siswa ke sekolah tentunya harus memperhatikan protokoler kesehatan masa pandemi. Khusus di dunia pendidikan dan disadari belajar pada masa pandemi ini adalah kejadian belum pernah dialami, kejadian datang secara tiba-tiba, tidak terencana yang menyebabkan keadaan darurat pada pelaksanaan pendidikan;” jelas Kabid.
Ditambahkannya, hal ini akan menyebabkan kualitas ketercapaian hasil belajar juga tidak akan sebanding dengan masa sebelum pandemi ini. (efr)

Kami Hadir di Google News