PendidikanSumatera Barat

LP3M Unand Gelar Konferensi Internasional Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu

67
×

LP3M Unand Gelar Konferensi Internasional Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu

Sebarkan artikel ini
iced qa iii

mjnews.id – Penjaminan mutu menjadi sangat penting bagi institusi pendidikan. Hal ini guna memastikan agar sistem pendidikan terstandarisasi.

Hal itu dikatakan Wakil Rektor I Universitas Andalas (Unand), Prof. Mansyurdin saat kegiatan International Conference on Educational Development and Quality Assurance (ICED-QA) yang ketiga.

Pada kegiatan yang diselenggarakan pada 27 dan 28 Oktober 2020 tersebut, Masyurdin mengatakan, saat ini Unand telah terakreditasi A oleh BAN-PT. Selain itu, 3 Program Studi (Prodi) telah terakreditasi Internasional ABET, dan 7 Prodi telah terakreditasi AUN QA. Dengan pencapaian ini pihaknya terus mendorong agar lebih banyak lagi prodi yang diakui secara nasional maupun internasional.

Lebih lanjut, Prof. Mansyurdin mengungkapkan, kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai disiplin ilmu yang bermanfaat untuk memasuki kehidupan kerja nyata dengan memberikan siswa fleksibilitas untuk belajar di luar inti keilmuannya dan di luar perguruan tinggi. 

“Kebijakan ini juga sebagai upaya untuk menyiapkan pemimpin masa depan yang berkualitas. Sebagai respon terhadap Merdeka Belajar, perguruan tinggi harus terus berperan dalam mendidik generasi penerus dan menciptakan inovasi pembelajaran yang lebih fleksibel, berorientasi pada praktik, dan menggunakan paradigma pendidikan berbasis hasil (OBE),” terangnya.

Sementara itu, Yose Ramda Ilhami selaku ketua panitia menyampaikan ICED-QA 3, menyebutkan, kegiatan tahunan LP3M ini menjadi media publikasi hasil pendidikan dan penelitian penjaminan mutu.

Dikatakannya, ada beberapa akademisi dari berbagai negara di wilayah Asia Pasifik berpartisipasi sebagai pembicara kunci (keynote speakers) pada konferensi internasional ini yaitu; Indonesia yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Marsudi Kisworo – The author of ‘Revolusi Mengajar’ (Teaching Revolution) dan Prof. Dr. apt. Henny Lucida yang merupakan ketua LP3M Universitas Andalas membicarakan respon pendidikan tinggi terhadap perkembangan teknologi informasi dan pandemi Covid-19. 

Lalu, Professor Chris Roberts dari The University of Sydney mempresentasikan tentang keterlibatan masyarakat dalam proses belajar mengajar (community-engaged learning). Kemudian, Dr. Kiruthika Ragupathi – The National University of Singapore berdiskusi tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran tanpa nilai (grade-less learning), dan Dr. Abdulkhaleq A Al-Qahtani – King Khalid University berbicara tentang pengaruh budaya dalam pembelajaran yang digerakkan oleh pembelajar. 

(eds)

Kami Hadir di Google News