PendidikanReligi

Ponpes Perkampungan Minangkabau Al-Falah Wisuda 64 Tahfidz

95
×

Ponpes Perkampungan Minangkabau Al-Falah Wisuda 64 Tahfidz

Sebarkan artikel ini
Ponpes Perkampungan Minangkabau Al Falah Mewisuda 64 Tahfidz
Foto bersama Santriwan Wisuda Tahfidz Ponpes Perkampungan Minangkabau, Minggu (28/2/21).

MJNews.id – Pondok Pesantren (Ponpes) Perkampungan Minangkabau Al-Falah mewisuda 64 tahfidznya, Minggu (28/2/2021). Menariknya, pada wisuda V ponpes tersebut, selain diwisuda, para penghafal Alquran ini juga dilewakan gelar adat Minangkabau.

Seperti yang dikatakan Ketua Yayasan Shine Al-Falah, Syamsul Akmal, bahwa memang untuk pertama kalinya pondok pesantren tersebut selain mewisuda juga sekaligus dilakukan prosesi mahimbauan gala (gelar adat) kepada santriwan. Selain itu juga dilewakan gelar adat kepada buya dan ustadz di ponpes tersebut.

“Dari buya dan ustadz ada 42 orang yang diberikan gelar adat, sementara untuk santriwan ada 13 orang. Totalnya 55 orang,” jelas Syamsul.

Sesuai juga dengan nama, Ponpes Perkampungan Minangkabau, maka dari situlah muncul ide untuk tak saja memberikan gelar agama kepada lulusan, tapi juga disandangkan gelar adat kepada mereka. Apalagi dalam aturan di Minangkabau, laki-laki berhak menyandang gelar adat ketika masuk ke dalam tiga hal, yaitu menikah, batagak penghulu dan khatam Quran.

Syamsul mengatakan, pada tahun ini ada sebanyak 64 tahfidz yang diwisuda. Jumlah tersebut katanya merupakan hasil penyaringan dari 175 santri yang mendaftarkan diri. Ada yang telah berhasil menghafal hingga 16 juz, ada pula yang 2 juz. Namun, penilaian pun bukan tentang berapa jumlah juz yang dihafal, tapi bagaimana memang santri bisa hal lancar juz per juz. 

“Tahun kemarin kita wisuda tahfidz 163 orang. Semua memang hafal lancar. Namun memang untuk program ponpes ini, program menghafal Alquran, kita tidak mengejar kuantitas, tapi kualitas sehingga bagaimana para penghafal Alquran ini bisa menanamkan budi luhur dan perilaku yang baik dalam kesehariannya. Wisuda ini pun kita arahkan untuk bisa menjadi motivasi bagi santri lain, serta bisa menjadi nilai positif,” kata Syamsul.

Untuk program penghafalan Alquran ini pun, katanya, merupakan program unggulan di Ponpes Al-Falah, karena jika ada santri yang tidak bisa menghafal minimal 1 juz dalam satu tahun, maka santri tersebut tidak naik kelas. Dia juga menyebutkan, saat ini jumlah santri di ponpes tersebut berjumlah 771 orang.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Marjanis yang hadir pada kesempatan itu menyampaikan apresiasinya dengan adanya inovasi wisuda tahfidz yang disertai juga dengan pemberian gelar adat Minangkabau di Ponpes Al-Falah. Menurutnya pemberian gelar adat kepada tahfidz ini baru pertama kali dilakukan oleh ponpes di Sumbar. Langkah ini pun menurutnya bernilai positif dan sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.

Di Padang, katanya, dengan program Padang Menghafal sampai saat ini ada 1.350 tahfidz yang sudah diwisuda dan terdata olehnya. Tak hanya dari ponpes, tapi juga berasal dari jenjang pendidikan formal dari MIN, MTsn hingga MAN. 

“Dengan semakin banyaknya lahir para penghafal Alquran, semoga banyak lahir pemimpin-pemimpin dari Sumbar, yang bisa berkiprah di tingkat nasional,” katanya.

(why/eds)

Kami Hadir di Google News