PendidikanReligi

Wakil Menteri Agama RI Kunjungi UIN Imam Bonjol Padang

70
×

Wakil Menteri Agama RI Kunjungi UIN Imam Bonjol Padang

Sebarkan artikel ini
Wamen Agama RI Kunjungi UIN Imam Bonjol

mjnews.id – Wakil Menteri (Wamen) Agama Republik Indonesia, K.H.Zainut Tauhid, berkunjung ke kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Sabtu (21/11/2020). Kunjungan setelah usai penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII. 

Pada kunjungan tersebut, Wamen memberikan pembinaan dan bersilaturrahmi dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan unsur pimpinan UIN Imam Bonjol Padang. Kegiatan dihadiri Rektor, Prof. Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc, Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri, para Wakil Rektor, Kepala Biro, dan Dekan.

“Kami sangat gembira dan berbesar hati atas kunjungan Bapak Wamen, semoga dengan kunjungan ini akan membawa berita baik dan kue pembangunan untuk kampus kita ini. Kami mohon bimbingan dan arahan dari Bapak Wamen dan selepas kegiatan ini, kami sangat berharap Bapak Wamen berkenan meninjau pembangunan Kampus III UIN Imam Bonjol Padang di Sungai Bangek,” katanya seperti dalam rilis yang diterima Minggu (22/11/2020).

Sementara Wamenag Zainut Tauhid, dalam sambutan dan arahannya menyampaikan, agar rektor dan Kakanwil Kemenag Sumbar seiring sejalan dalam melaksanakan pembangunan di bidang agama. Misi integrasi ilmu agama dengan sains, harus mampu melahirkan ulama yang amaliyah dan ilmuwan yang memahami ilmu agama. 

“Dunia kampus harus mampu memadukan antara qolb (hati) dan fikir. Antara fikir dan zikir harus betul-betul menjadikan satu kebutuhan kita. Semua perguruan tinggi (PT) di lingkungan Kementerian Agama harus mempunyai kemampuan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya. 

Pada akhirnya bisa membentuk mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa yang betul-betul bisa berkompetisi, bukan hanya di Indonesia tapi di luar negeri. Melahirkan insan yang memiliki keseimbangan antara fikir dan zikir, antara ilmu agama dan ilmu umum. 

“Baiknya suatu manajemen untuk memperbaiki kinerja kita dalam pelaksanaan tugas-tugas kita, tidak hanya bisa bergantung kepada teori-teori, tetapi ditentukan oleh kekuatan hati, kekuatan iman yang ada di dalam diri kita,” ungkapnya. 

kekuatan imanlah yang bisa meneguhkan terhadap godaan-godaan berbagai hal. Banyak orang pintar, banyak orang yang memiliki ilmu yang tinggi, sekolah dengan gelar yang panjang, tetapi ketika dia memimpin sebuah institusi, tidak kuat dengan godaan-godaan. 

“Jadi tidak hanya cukup dengan ilmu, tapi juga dengan kekuatan iman (kekuatan qolb) yang harus dikuatkan. Kekeuatan fikir dan zikir harus dimiliki oleh generasi muda kita nanti ketika tampil sebagai pemimpin masa depan,” ujarnya.

Selanjutnya bagaimana menyiapkan para pemimpin yang humanis, yang tidak hanya menyiapkan kebijakan-kebijakan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan saja, tetapi bagaimana setiap kebijakan itu bisa memberikan kesejahteraan bagi semua orang. 

“Kita bisa membangun UIN ini dengan gedung yang mewah, tetapi kalau tidak dibarengi dengan sikap memanusiakan manusia, maka kita akan kehilangan jati diri kita. Jadi seharusnya semua ilmu yang akan kita transfer akan menampakkan sikap humanis (memanusiakan manusia),” tuturnya. 

Terakhir, bagaimana bisa mengembangkan nilai-nilai spritualisme di masyarakat kampus. 

“Saya pernah bincang-bincang dengan para pendiri UIN di antaranya Prof. Imam Prayogo, Prof. Azyumardi Azra, dan Prof. Amin Abdullah (para muassis berdirinya UIN), ada kegalauan setelah 15 tahun UIN/IAIN bertransformasi menjadi UIN, adanya kekeringan spritualitas di masyarakat kampus. UIN mempunyai banyak peminat tidak kalah dengan perguruan tinggi umum,” ujarnya. 

Dalam penerimaan mahasiswa baru termasuk meledak peminat UIN, bukan hanya dari kalangan pesantren dan Madrasah Aliyah saja, namun di antaranya ada 52 % berasal dari Sekolah Menengah Atas (Umum). Jadi untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan spritualitas di masyarakat kampus, maka bagi para mahasiswa baru sewajarnya disiapkan asrama untuk menggembleng mereka dengan ilmu-ilmu agama. 

Selanjutnya kegiatan Wamen diteruskan dengan peninjauan proyek pembanguan Kampus III UIN di Sungai Bangek. Dalam arahannya di Sungai Bangek, Wamen mengingatkan agar proyek yang bernilai 375 M tersebut berjalan sesuai dengan perencanaannya dan jangan sampai ada yang menjadi korban.

(eds)

Kami Hadir di Google News