Perbankan

BI Sumbar Siapkan Uang Baru Rp4 Triliun

68
×

BI Sumbar Siapkan Uang Baru Rp4 Triliun

Sebarkan artikel ini
BI Sumbar Siapkan Uang Baru Rp4 Triliun

mjnews.id – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) telah menyiapkan uang baru Rp4 triliun untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2020. Namun karena adanya wabah Virus Corona, uang baru tersebut jadi tak terserap sepenuhnya.

“BI tak lagi melakukan penukaran dengan mobile, lebih memfokuskan penukaran ke bank-bank yang telah ada,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar, Wahyu Purnama A, pada diskusi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sumbar dengan tema ‘Ekonomi Sumbar di tengah Pandemi, Rabu (13/5/2020).

Ia mengatakan, BI awalnya tidak menyangka akan terjadi pandemi Virus Corona. Akhirnya uang tersebut digunakan untuk antisipasi kebutuhan uang kertas di Sumbar.

“Saat ini, semua uang yang disetorkan ke BI wajib dibungkus plastik dan akan didiamkan selama 14 hari. Hal ini untuk antisipasi kekhawatiran rupiah bisa jadi penularan Covid-19,” tambahnya.

Jadi uang yang beredar sekarang adalah uang baru yang seyogyanya untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri. Dari jumlah itu biasanya hanya terserap Rp3,7 triliun dari total kebutuhan uang baru.

“Namun sampai sekarang, penarikan uang masih di bawah Rp2 triliun,” ungkapnya.

Ia mengatakan, di awal-awal PSBB penarikan uang masih banyak, meningkat. Banyak masyarakat menarik uang untuk berjaga-jaga dan menyimpannya d rumah. “Mereka beli emas untuk jaga-jaga,” ujarnya.

Terkait pertumbuhan ekonomi, ada koreksi pertumbuhan ekonomi triwulan I 2020, semula 4,5 perkiraan year on year, menjadi 3,9 persen. Namun masih lebih baik secara nasional yang hanya 2,97 persen.

Awalnya pertanian masih tumbuh dan juga perdagangan, namun Maret sudah menurun, dan transportasi ikut turun. Sedangkan sektor yang naik adalah komunikasi dan informasi meningkat tinggi 10,8 persen dan jasa kesehatan tumbuh 7,97 persen.

Pada triwulan II masuk PSBB, mengalami banyak penurunan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 1 persen, kalau juni wabah berakhir awal juli aktivitas ekonomi dimulai, diperkirakan ekonomi tumbuh 2,3-2,7 persen.

Untuk inflasi, april malah deflasi, biasanya naik sekarang turun. Hal itu karena tidak banyaknya aktivitas buka puasa bersama, tidak banyak yang pulang kampung karena tidak ada penerbangan.

Produk yang naik bawang merah, bawang putih, dan gula. Bawang merah Sumbar naik karena kualitasnya bagus dengan produksi meningkat. Sementara di Jawa kualitasnya menurun dan produksi menurun.

Akhirnya Sumbar menyuplai untuk Sumatera dan Jawa. Sedangkan bawang putih impornya terganggu, dan gula memang naik secara nasional.

Operasi Pasar (OP) saat ini tidak bisa dilakukan secara langsung, Hanya bisa dilakukan online, lewat bajojoonline.com dan toko tani.

Agar ekonomi tidak jatuh, Ia berharap hendaknya semua masyarakat patuh pada Pemerintah. Masyarakat hendaknya beralih pada non tunai, sehingga akan mengurangi interaksi dengan orang lain.

Masyarakat hendaknya konsumsi secara bijak, sehingga harga-harga diharapkan tidak naik. Pada akhirnya inflasi terjaga. Semoga pandemi segera berakhir dan kehidupan kembali normal. (eds)

Kami Hadir di Google News