Pendidikan

SMP Negeri 9 Solsel Siap Jadi Sekolah Umum Berbasis Pesantren

65
×

SMP Negeri 9 Solsel Siap Jadi Sekolah Umum Berbasis Pesantren

Sebarkan artikel ini
pemondokan siswa baru SUBP SMP Negeri 9 Solsel
Fasilitas untuk pemondokan siswa baru SUBP di SMP Negeri 9 Solsel, Sungai Durian Nagari Bomas, telah dipersiapkan pihak sekolah dari sekarang. (ist)

MJNews.id – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Solsel di Sungai Durian, Nagari Bomas Koto Baru bertekad menjalankan program Sekolah Umum Berbasis Pesantren (SUBP) pada tahun pelajaran 2021/2022.

Bahkan untuk mewujudkan SUBP ini, sekolah telah melakukan kerjasama dengan Komite Sekolah, Wali Nagari Bomas dan Nagari Sako Selatan Pasir Talang. Selain itu juga telah mendapat dukungan dari masyarakat dan orang tua murid di sekolah ini.

Terakhir ini, fasiltas dan segala kelengkapan pemondokan untuk siswa baru nanti juga sudah di siapkan,” kata Kepsek SMPN 9 Solsel, R. N. Agustin. M.Pd., Sabtu (27/2/2021).

Keseriusan SMPN 9 Solsel untuk mengintegrasikan sistem pendidikan umum dengan sistem pendidikan bernuansa pesantren itu, jauh hari sudah dipersiapkan. Mulai mempersiapkan tenaga pendidik dan kependidikan, sampai pada persiapan regulasi untuk SUBP itu sendiri nantinya di pihak Pemkab. Solsel.

Agustin menjelaskan, program SUBP tidak menghilangkan kurikulum resmi yang berjalan, hanya saja pihak sekolah menambahkan beberapa pelajaran yang berkaitan dengan keagamaan Islam.

Adapun jumlah siswa SMP N 9 Solsel sebanyak 88 orang saat ini didukung guru dan pegawai sebanyak 21 orang yang terdiri dari 9 orang PNS dan 12 orang tenaga honorer.

Proses dari SUBP ini adalah untuk mempersiapkan para siswa agar bisa memandu kegiatan keagamaan diluar sekolah. Artinya proses pendidikan yang terpenting adalah untuk menyeimbangkan antara pengetahuan intelektual dan keagamaan,” kata Agustin.

Pada dasarnya, sekolah umum akan mengadopsi cara dan beberapa pelajaran di pesantren untuk diterapkan di sekolah umum, yang intinya, lebih seimbang pelajaran agama dengan akademis.

“Dalam kurikulum umum, pendidikan agama hanya berupa mata pelajaran, tanpa ada tindak lanjut atau prakteknya,” ungkapnya.

Program SUBP dinilai sangat bagus untuk menanamkan pondasi pendidikan agama sejak dini kepada anak-anak. Mulai dari membaca al Quran, sholat berjamaah dan lainnya sehingga siswa bisa terhindar dari pergaulan yang menyimpang. 

Meski demikian Agustin masih berharap pada masyarakat, orang tua, nagari dan berbagai pihak lainnya untuk penyeimbang keterbatasan dana sehingga kegiatan SUBP ini bisa berjalan dengan baik.

Sementara itu, Plt. Kadisdikpora Solsel, Novrizon menjelaskan, bahwa semangat pengelolah SMP N 9 Solsel untuk menjadikan sekolahnya sebagai Sekolah Umum Berbasis Pesantren (SUBP) pantas di apresiasi. Meski saat ini kita belum menerbitkan regulasi terkait SUBP di sekolah tersebut. 

“Kita mendorong apa yang dilakukan oleh pengelola SUBP. Apalagi program yang dilaksanakannya sangat relevan dengan visi dan misi pemimpin terpilih di Solsel, yaitu satu pondok tahfiz di setiap nagari di Solsel, ” kata Novrizon.

“SMPN 9 Solsel itu baru bisa kita jadikan filloting atau contoh untuk sekolah umum berbasis pesantren. Sambil berjalan kita akan benahi SUBP di SMPN 9 Itu nanti, dan kita akan mendorong nantinya setiap kecamatan akan ada satu SUBP di Solsel,” tambah Novrizon.

(aa/ems)

Kami Hadir di Google News