Pendidikan

Wali Kota Bukittinggi Beraudensi dengan Direktur UT Padang

86
×

Wali Kota Bukittinggi Beraudensi dengan Direktur UT Padang

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Bukittinggi Beraudensi dengan Direktur UT Padang
Foto bersama Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dengan Direktur UT Padang, Prof. Dr. Karnedi S.S, MA dan jajaran.

BUKITTINGGI, MJNews.ID – Wali Kota Bukittinggi, H. Erman Safar, SH melakukan pertemuan dengan Direktur Universitas Terbuka Padang, Prof Karnedi, S,S, MA didampingi Dr. Fatia Fatimah, S.Si, M.Pd, Manejer Bantuan Belajar dan Bahan Ajar, Fitria, SE sebagai Kabag Tata Usaha dan Drs. Ahmad Saimi, M.Pd sebagai ketua Pokjar UT Kota Bukittinggi, di Balaikota Bukittinggi.

Drs. Ahamad Saimi, M.Pd selaku ketua Pokjar Universitas Terbuka (UT) Kota Bukittinggi dihubungi Kamis 10 Juni 2021 mengatakan, dalam audensi tersebut, Wako Erman Safar memberikan arahan tentang pentingnya Soft Skill masuk pada kurikulum pendidikan, dan juga memberikan sejumlah tips untuk bekerja cepat dengan latar belakang sebagai pengusaha, sehingga wiraswasta muda perlu digandeng untuk memperluas wawasan dan cakrawalanya.

“Terlebih dulu adalah cakrawala dalam berpikir, dimana bukan berangkat dari apa yang disuruh melainkan apa yang dibutuhkan,” ucap Wako Erman Safar.

Sementara itu, Prof. Karnedi dalam dialognya menyampaikan tentang pentingnya upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan akses pendidikan tinggi kepada seluruh warga masyarakat.

Universitas Terbuka sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia, dengan kekhasannya sebagai penyelenggara pendidikan terbuka dan jarak jauh sekaligus telah berpengalaman puluhan tahun dalam upaya meningkatkan angka partisipasi kasar perguruan tinggi nasional, dengan fleksibelitas proses pembelajarannya dan biaya yang terjangkau.

Universitas Terbuka berada di seluruh wilayah nusantara dan luar negeri. Hal jni tentunya akan memberikan kemudahan kepada warga masyarakat. UT juga memberikan beasiswa berupa bidik misi dan CSR khususnya bagi mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki integritas yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan.

Perguruan Tinggi ini menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka, istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi). Sedangkan makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).

Selanjutnya dijelaskan Prof. Karnedi, Pemerintah Kota Bukittinggi ingin Universitas Terbuka meningkatkan kompetensi para pelaku UMKM dengan pengayaan dan pelatihan (soft skill), agar mahasiswa itu tidak sekedar kuliah namun mampu menciptakan inovasi dan memanfaatkan peluang.

“Wali Kota Erman Safar sangat support hal itu sehingga persoalan krusial yang dihadapi Pemerintah Daerah menjadi sesuatu yang berharga bagi Universitas Terbuka yakni mengubah mindset (pola pikir) masyarakat,” jelas Prof. Karnedi.

Masyarakat diberikan pencerahan untuk dapat berpikir dari sudut pandang yang lain sehingga berbeda dengan kebanyakan orang yang familiar dikenal “out of the box”. Jika cara berpikir tersebut mampu dilakukan, maka masyarakat akan banyak mendapatkan ide atau gagasan hebat.

Atas dasar itulah Universitas Terbuka (UT) mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Bukittinggi, dikarenakan sejalan dengan visi misi pasangan Wali Kota Erman Safar dan Wakil Wali Kota Marfendi “Bukittinggi HEBAT (Humanis, Enterpreneuship, Bijak, Agamais/Adil serta Tauladan).

“Mewujudkan program Pemerintah Daerah dengan visi misi kepala daerah di Provinsi Sumatera Barat tentunya tidak terlepas dari sinergitas dan kolaborasi stakeholder, termasuk peran Perguruan Tinggi (PT),” pungkas Prof. Karnedi.

(Munasril BB) 

Kami Hadir di Google News