Pendidikan

Raichul Amar Corner Kini Hadir di UIN Imam Bonjol Padang

131
×

Raichul Amar Corner Kini Hadir di UIN Imam Bonjol Padang

Sebarkan artikel ini
Raichul Amar Corner Hadir di UIN Imam Bonjol
Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Eka Putra Wirman membubuhkan tanda tangan diresmikannya Raichul Amar Corner. (ist)

mjnews.id – Raichul Amar corner kini hadir di Pasca Sarjana UIN Imam Bonjol Padang. Pemerhati Perpustakaan, Dr. Raichul Amar, mengatakan ia menargetkan di tiap Fakultas di UIN Imam Bonjol, setidaknya ada dua corner sumbangan darinya.

Bahkan dalam dekat, ia akan segera meresmikan corner serupa di Fakultas Dakwah. *Saya punya koleksi lebih dari 9.000 judul buku. Sekitar separuhnya akan saya sumbangkan ke semua fakultas di UIN Imam Bonjol Padang. Sisanya di kampus dan perpustakaan terpilih lainnya,” katanya seusai acara peresmian, Selasa (5/1/2021).

Ia mengatakan, perpustakaan bisa dijadikan sebagai rumah kedua, karena merupakan gudang ilmu pengetahuan. Maka dari itu, ia akan melanjutkan pendirian corner miliknya.

“Ini corner kesembilan yang sudah diresmikan dan saya harap dijaga dengan baik, jangan sampai berakhir di mulut rayap,” tambahnya. 

Ia juga berharap di kantor rektor juga ada corner yang memuat laporan-laporan rektor, laporan dies, dan lainnya bisa dipajang di corner tersebut.

“Saya ingin memberinya nama corner Aljamiyah, itu usulan nama dari saya. Memuat semua hal yang terkait dengan rektor, sehingga semua terarsip dengan baik,” ujarnya.

Sementara Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof.Dr.Eka Putra Wirman, menyambut baik pendirian corner tersebut. Ia berharap makin banyak dermawan seperti Dr.Raichul Amar, sehingga koleksi perpustakaan jadi makin banyak.

“Semoga mendatangkan banyak manfaat bagi mahasiswa Pascasarjana khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya,” katanya.

Sedangkan Wakil Direktur Program Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Martin Kustati, mengatakan kondisi gedung Perpustakaan yang sudah bocor di beberapa tempat. Selain itu rak-rak buku juga sudah tua, sehingga harus diganti baru.

“Perpustakaan harus bisa membuat betah pengunjungnya, sehingga mereka bisa berlama-lama berada di perpustakaan. Maka dari itu, harus dibenahi agar menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Ia mencontohkan di Malaysia semua aktivitas Perpustakaan bisa dilakukan secara online, sehingga bisa buka sampai malam. Jika pengunjung tidak betah, maka harus dikaji apa penyebab mereka tidak betah.

(hn/eds)

Kami Hadir di Google News