Nasional

Tekad Edhy Prabowo Tak Permalukan Jokowi-Prabowo Tinggal Janji Manis Belaka

72
×

Tekad Edhy Prabowo Tak Permalukan Jokowi-Prabowo Tinggal Janji Manis Belaka

Sebarkan artikel ini
mjnews.id – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditangkap KPK. Edhy Prabowo sebelumnya pernah bertekad untuk tidak mempermalukan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.
Hal itu dikatakan Edhy saat berbincang dengan detikcom dalam program Blak-blakan. Program itu ditayangkan pada 13 Januari 2020.
Edhy awalnya bercerita ketika dipanggil Jokowi. Saat itu, Jokowi tengah menyusun nama-nama untuk mengisi kabinet baru di pemerintahan periode kedua. Edhy menyebut semula dia akan diberi kursi Menteri Pertanian.
 
“Saya dipanggil Pak Jokowi, di situ. Pak Jokowi menyampaikan dulu tentang Pak Prabowo. Cuma memang saya janji untuk ngasih Menteri Pertanian. Cuma Menteri Pertanian sudah diminta NasDem sejak lama. Oh ya sudah, Mas Edhy Menteri KKP saja,” kata Edhy Prabowo.
“Saya masih bengong, bukannya nggak mampu ya. Saya orang kampung, mendapat tawaran luar biasa dari Presiden langsung. Dengan gaya beliau yang begitu humble, saya terharu. Saya mau nangis tapi saya nggak lakukan. Kalau iya saya pasti menangis-nangis mengikuti perasaan, tapi kan saya harus menahan diri,” lanjut Edhy.
 
Edhy mengatakan tugas yang diberikan kepadanya merupakan tanggung jawab besar. Oleh karena itu, dia bertekad untuk bisa mengerjakannya dengan baik. Dia menegaskan tidak ingin mempermalukan Jokowi dan ingin membuat Jokowi bangga terhadapnya.
“Saya merasa ini beban dan tanggung jawab besar yang harus saya jaga. Di situ saya menunjukkan bahwa saya tak mau membuat malu Pak Jokowi. Dan saya tidak mau membuat malu Pak Prabowo. Saya akan buat Pak Jokowi bangga tak salah memilih saya. Sama halnya dengan Pak Prabowo tak salah memilih saya,” ucapnya.
Edhy mengaku tidak memiliki pengalaman banyak di sektor perikanan. Meski begitu, dia pun bertekad untuk bisa mengembangkan sektor tersebut.
 
“Makanya saya tidak punya pengalaman banyak di sektor perikanan, tapi sejak kecil hobi saya dunia ikan juga. Saya tidak belajar khusus soal teknik ikan. Tapi ilmu ini bukan hal yang sulit untuk dipelajari. Lima tahun saya fokus menjadi Ketua Komisi IV yang mengawasi kementerian ini. Memang sebagai ketua saat itu saya lebih fokus ke pertanian dan kehutanan, karena komunikasi saya dengan KKP nggak begitu bagus. Teman-teman Komisi IV Juga. Ya akhirnya kita belajar secara umum saja,” katanya.
“Tapi saya yakin bisa mengembangkan sektor ini. Potensinya luar biasa, sangat besar. Perairan budi daya kita kalau tambak di kawasan pantai saja kita yang terurus baru 10%. Itu pun belum optimal. Masih banyak yang perlu dikeluarkan,” imbuh Edhy.
 
KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KPK) Edhy Prabowo. Penangkapan Edhy Prabowo terkait dengan ekspor benur atau benih lobster.
 
“Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Rabu (25/11/2020).
Penangkapan terjadi pada malam dini hari tadi di Bandara Soekarno-Hatta. KPK juga menangkap sejumlah orang dari KKP beserta keluarga.
“Tadi pagi jam 01.23 WIB di Soetta. Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan,” ujarnya.
Edhy Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno Hatta sepulang dari Amerika Serikat. Usai ditangkap, rombongan dibawa dan tiba di gedung KPK. Penyidik KPK Novel Baswedan terlihat masih berada di gedung KPK saat rombongan tiba.
(dtc)

Kami Hadir di Google News