Nasional

Perkuat Sektor Logistik, ASDP Operasikan KMP Ferrindo 5

63
×

Perkuat Sektor Logistik, ASDP Operasikan KMP Ferrindo 5

Sebarkan artikel ini
ASDP Operasikan KMP Ferrindo 5
Peluncuran pelayaran perdana KMP Ferrindo 5 di Pelabuhan Patimban saat memuat mobil dengan rute Pelabuhan Panjang, Lampung, Minggu (10/1/2021). (ist)

mjnews.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) operasikan KMP Ferrindo 5 melalui Pelabuhan Patimban sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, baik di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Lampung, tetapi juga secara nasional.

“Pengoperasian tahap awal lintasan dari Pelabuhan Patimban, Subang menuju Pelabuhan Panjang, Lampung ini merupakan lintasan LDF keempat yang dilayani ASDP setelah lintasan Surabaya-Lembar, Jakarta-Surabaya, dan Ketapang-Lembar,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi saat peluncuran pengoperasian KMP Ferrindo 5 di Pelabuhan Patimban, Minggu (10/1/2021).

Ira menyatakan siap mendukung optimalisasi Pelabuhan Patimban, Subang melalui pelayaran ferry jarak jauh (long distance ferry/LDF) dengan tiga rute baru yakni Patimban-Panjang, Patimban-Pontianak dan Patimban-Banjarmasin yang akan dilayani dengan KMP Ferrindo 5.

“Dengan dibukanya lintasan ini, menjadi salah satu alternatif rute bagi jalur angkutan barang yang akan memperkuat sektor logistik di Pulau Jawa dan Sumatera serta Pulau Kalimantan. Kita tahu selama ini jalur logistik Jawa dan Sumatera melalui penyeberangan terfokus di lintasan Merak-Bakauheni. Kini, dengan adanya layanan melalui Pelabuhan Patimban diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, yang tidak hanya di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Lampung, tetapi juga secara nasional,” ujarnya.

 

Dikatakan, rencananya lintasan LDF Patimban-Panjang sejauh 210 mil dengan waktu tempuh pelayaran 19 jam. Untuk lintas Patimban-Banjarmasin sejauh 444 mil dengan estimasi waktu tempuh 40 jam, dan lintas Patimban-Pontianak 420 mil dengan estimasi waktu tempuh 38 jam. KMP Ferrindo 5 memiliki spesifikasi teknis berukuran 3.566 GT, dengan panjang Kapal (LOA) 91,74 meter, dan lebar kapal 15,5 meter dengan kapasitas angkut 56 orang penumpang dan 109 unit kendaraan campuran. 

“Pada pelayaran perdana Patimban-Panjang hari ini KMP Ferrindo 5 memuat 98 unit kendaraan kecil dan 1 truk besar bermuatan 40 unit sepeda motor,” ungkap Ira, seraya menyebutkan layanan perdana Patimban-Panjang akan berangkat pada Minggu (10/1) pukul 13.00 WIB dan estimasi tiba di Pelabuhan Panjang pada Senin (11/1) pukul 09.00 WIB. Lalu, kapal akan berangkat lagi dari Pelabuhan Panjang pada Senin (11/1) pukul 20.00 WIB dan estimasi tiba di Pelabuhan Patimban kembali pada Selasa (12/1) pukul 06.00 WIB.

Selanjutnya, KMP Ferrindo 5 juga akan melayani lintas Patimban-Banjarmasin, yang akan berangkat dari Pelabuhan Patimban pada Jumat (15/1) pukul 14.00 WIB dan akan tiba di Pelabuhan Banjarmasin pada Minggu (17/1) pukul 11.00 WIB. Lalu, kapal akan berangkat kembali dari Pelabuhan Banjarmasin pada Minggu (17/1) pukul 20.00 WIB dan rencana akan tiba kembali di Pelabuhan Patimban pada Selasa (19/1) pukul 17.00 WIB.

Terakhir, KMP Ferrindo 5 juga akan melayani lintas Patimban-Pontianak, yang akan berangkat dari Pelabuhan Patimban pada Jumat (22/1) pukul 14.00 WIB dan akan tiba di Pelabuhan Pontianak pada Minggu (24/1) pukul 11.00 WIB. Lalu, kapal akan berangkat kembali dari Pelabuhan Pontianak pada Minggu (24/1) pukul 20.00 WIB dan akan tiba kembali di Pelabuhan Patimban pada Selasa (26/1).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi dalam kesempatan itu mengatakan, penetapan lintas Patimban – Panjang ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan Over Dimension Over Load (ODOL) serta mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan. 

“Hal ini juga untuk memperlancar distribusi logistik dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sekitarnya karena Pelabuhan Patimban memiliki peran strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat juga secara nasional,” jelas Dirjen Budi.

Dalam pelayaran perdana ini, Dirjen Budi berharap pada operator pelabuhan untuk memberikan pelayanan prima dengan menjaga ketepatan jadwal keberangkatan dan sandar kapal serta kecepatan pelayaran untuk menumbuhkan demand angkutan.

(rel)

Kami Hadir di Google News