Kemenag

Buka Rakernas Kemenag 2024 di Semarang, Menag Minta Jajarannya Lakukan Hal Ini

139
×

Buka Rakernas Kemenag 2024 di Semarang, Menag Minta Jajarannya Lakukan Hal Ini

Sebarkan artikel ini
Rakernas Kemenag 2024 di Semarang
Rakernas Kemenag 2024 di Semarang. (f/humas)

Mjnews.id – Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama (Rakernas Kemenag) 2024, berlangsung di Semarang, Senin 5 Februari 2024.

Rakernas mengusung tema “Transformasi Kementerian Agama menuju Indonesia Emas 2045”, diikuti 290 peserta yang hadir secara luring di Semarang.

Selain itu, ada 10.024 satuan kerja (satker) yang mengikuti pembukaan secara daring. Mereka adalah para Kepala Kankemenag Kab/Kota, Kepala Balai/Loka Diklat, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), Kepala Madrasah, serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).

Gus Men, demikian panggilan akrab Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, meminta jajarannya untuk melibatkan masyarakat luas dalam pelaksanaan program pembangunan di bidang agama.

“Pelaksanaan program 2024 agar tidak hanya melibatkan satuan kerja. Kemenag perlu menguatkan pelibatan stakeholders,” sebut Gus Men.

Pelibatan umat penting, kata Gus Men, agar pelaksanaan program lebih efektif, bermanfaat, dan tepat sasaran. Menurutnya, pembangunan bidang agama bukan semata tugas pemerintah, tapi juga masyarakat.

Gus Men mencontohkan aspek peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Menag misalnya minta agar para pengelola Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) swasta, tidak hanya negeri, diajak duduk bersama untuk merumuskan langkah dan program strategis memajukan pendidikan.

“Konsolidasi PTKI, negeri dan swasta, sangat penting untuk mendiskusikan bersama upaya peningkatan kualitas pendidikan,” sebut Gus Men.

Konsolidasi juga bisa dilakukan Kemenag dengan lembaga-lembaga keagamaan dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan. Menag mengapresiasi adanya kenaikan indeks kerukunan umat beragama dalam tiga tahun terakhir, yaitu: 67,46 (2021), 72,39 (2022), dan 76,02 (2023). Ada tiga dimensi yang dipotret, yaitu: toleransi (74,47), kesetaraan (77,61), dan kerja sama (76,00)

“Meski terus naik, saya yakin, peningkatan kualitas kerukunan akan lebih cepat jika upayanya dilakukan dengan penguatan pelibatan masyarakat,” sebut Gus Men.

“Publik bisa memberi masukan berdasarkan yang mereka alami dan pasti akan merasakan hasilnya. Semakin banyak yang terlibat, pelaksanaan kerja juga akan lebih ringan. Tahun ini diharapkan mulai digagas pelibatan umat secara luas,” lanjutnya.

Kami Hadir di Google News