BlitarJawa Timur

CSR dari PT RMI Blitar Menuai Polemik di Masyarakat

476
×

CSR dari PT RMI Blitar Menuai Polemik di Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Penyerahan CSR PT. Rejoso Manis Indo (RMI) untuk rehabilitasi gedung pertemuan Pemerintah Desa Rejoso
Penyerahan CSR PT. Rejoso Manis Indo (RMI) untuk rehabilitasi gedung pertemuan Pemerintah Desa Rejoso. (f/ist)

Mjnews.id – Company Social Responsibility (CSR) yang dikeluarkan oleh PT Rejoso Manis Indo (RMI) untuk rehabilitasi gedung pertemuan Pemerintah Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menuai polemik di kalangan masyarakat. 

CSR senilai Rp300 juta tersebut diserahkan oleh RMI kepada Desa Rejoso, namun pengelolaannya dikerjakan oleh Koperasi Bangun Maju Sejahtera (BMS) sebagai mitra ketiga dari kedua belah pihak.

Salah seorang warga Desa Rejoso, Wawan (40) yang ikut serta dalam penyerahan secara simbolis CSR tersebut menanyakan perkembangan proses pembangunan gedung pertemuan tersebut kepada Kepala Desa Rejoso, dan dijawab oleh kepala desa untuk menanyakan langsung kepada BMS. 

“Saya menanyakan perkembangan pembangunan gedung itu mas, namun pak kades bilang kalo hal itu bisa ditanyakan di Koperasi saja (maksudnya BMS)”, ujar Wawan.

Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, Wawan belum mendapatkan jawaban dari BMS, namun dia akhirnya menelusuri sendiri ke pihak RMI, dan dijawab bahwa CSR itu dikeluarkan secara bertahap kepada pihak Desa Rejoso.

Melalui sambungan telepon pada bagian Publik and Government PT RMI, Putut Hindaruji akhirnya Wawan mendapat jawaban terkait perkembangan bantuan tersebut.

“Kita (RMI) mencairkan CSR tersebut secara bertahap supaya kami dapat memantau perkembangan pembangunan gedung tersebut. Sampai saat saya belom mengetahui sudah sampai tahap ke berapa. Nanti akan kami tanyakan di bagian keuangan,” kata Putut melalui rekaman yang diberikan Wawan ke media ini.

Dari pihak Koperasi BMS yang dikonfirmasi melalui sambungan Whatsapp memberikan jawaban bahwa bantuan dari RMI sudah cair 150 juta rupiah.

“Sudah cair mas, sekitar 3 bulan yang lalu. Nilainya 150 juta dan itu merupakan tahap pertama dari dua tahap yang dijanjikan RMI,” kata Muklisin Ketua Koperasi BMS.

Saat dikonfirmasi terkait progress pembangunan gedung tersebut, kepala desa rejoso mempersilakan untuk menilai sendiri progress yang terjadi, karena pemerintah desa hanya mendapat manfaatnya saja.

“Kami persilakan untuk menilai sendiri laju pembangunannya karena kami tidak mengelola langsung keuangannya. Semua dikerjakan oleh BMS selaku mitra.  Sepanjang yang kami ketahui pihak pengelola hanya melakukan aci an pada sisi gedung sebelah utara selebihnya belum ada progress yang berarti. Apakah itu sudah mencapai angka 150 juta silakan nilai sendiri,” ujar Kades Rejoso.

Kami Hadir di Google News