Internasional

Menlu Arab Saudi: Israel Lakukan Pelanggaran Mencolok

75
×

Menlu Arab Saudi: Israel Lakukan Pelanggaran Mencolok

Sebarkan artikel ini
israel serang palestina

RIYADH, MJNews.id – Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menyebut Israel melakukan pelanggaran mencolok terhadap Palestina. Kecaman untuk Israel juga datang dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Seperti dilansir Arab News, Senin 17 Mei 2021, tuduhan itu disampaikan Pangeran Faisal saat memberikan pidato pembuka dalam rapat darurat OKI yang digelar secara virtual.

“Israel melakukan pelanggaran mencolok terhadap Palestina. Kami mengecam pengambilalihan rumah-rumah warga Palestina di Yerusalem,” kata Pangeran Faisal dalam pidatonya.

“Yerusalem Timur adalah tanah Palestina, sehingga kami tidak menerima tindakan yang membahayakannya,” lanjut dia.

Pangeran Faisal juga menyerukan ‘komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dalam menghadapi pelanggaran Israel’. “Komunitas internasional harus segera turun tangan untuk mengakhiri praktik-praktik Israel,” ujarnya dikutip detikcom.

Sementara OKI dalam pernyataannya juga mengecam keras apa yang disebut sebagai ‘agresi brutal Israel’ terhadap rakyat Palestina. OKI menyerukan penghentian segera serangan terhadap warga sipil, dengan menyebutnya sebagai ‘pelanggaran hukum internasional dan resolusi PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa)’.

“(OKI) Menganggap Israel bertanggung jawab sepenuhnya atas memburuknya situasi yang dipicu oleh kejahatan sistematisnya terhadap warga Palestina di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, khususnya, serangan militer barbar secara ekstensif di Jalur Gaza,” tegas OKI dalam pernyataannya.

Dalam pernyataannya, Menlu Saudi juga mengecam pelanggaran kesucian tempat-tempat suci Islam dan penggusuran ‘paksa’ warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem Timur. Dia menyerukan komunitas internasional untuk melakukan tanggung jawab dalam mengakhiri ‘eskalasi berbahaya’, untuk bertindak segera dalam menghentikan operasi militer dan membangkitkan kembali perundingan damai yang didasarkan solusi dua negara.

Menteri-menteri Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dalam rapat darurat yang dihadiri 57 negara anggota OKI menyerukan gencatan senjata dan menekankan pentingnya menjaga identitas Yerusalem, yang menjadi lokasi tempat suci bagi umat Yahudi, Islam dan Kristen.

“Deeskalasi dan tindakan menahan diri level tertinggi sangat penting untuk menghindari membawa kawasan ke level instabilitas baru,” cetus Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional UEA, Reem Al-Hashimy.

(***) 

Kami Hadir di Google News