HeadlineInternasional

300 Ribu Orang Kehilangan Rumah Akibat Ledakan di Lebanon

65
×

300 Ribu Orang Kehilangan Rumah Akibat Ledakan di Lebanon

Sebarkan artikel ini
300 Ribu Orang Kehilangan Rumah Akibat Ledakan di Lebanon
mjnews.id – Ledakan di Lebanon memicu kerusakan parah pada separuh wilayah ibu kota Beirut. Sedikitnya 300 ribu orang kehilangan rumah akibat ledakan dahsyat tersebut.
“Saya pikir ada antara 250 ribu hingga 300 ribu orang yang sekarang tidak memiliki rumah,” tutur Gubernur Beirut, Marwan Aboud, dalam pernyataan kepada AFP, Rabu (5/8/2020).
Gubernur Aboud juga memperkirakan, kerusakan akibat ledakan dahsyat pada Selasa (4/8) waktu setempat itu mencapai sekitar US$ 3 miliar hingga US$ 5 miliar (Rp 43,6 triliun hingga Rp 72,8 triliun).
Ditambahkan Gubernur Aboud bahwa tim insinyur dan pakar teknis belum menyelesaikan penaksiran resmi soal besarnya nilai kerusakan akibat ledakan tersebut.
Namun disebutkan bahwa dua ledakan besar yang berpusat di area pelabuhan telah memicu dampak besar secara luas hingga ke lebih dari separuh kota Beirut.
Sejauh ini, Palang Merah Lebanon menyebut lebih dari 100 orang meninggal dunia dan sekitar 4 ribu orang lainnya luka-luka akibat dua ledakan besar itu.
Sementara Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan ratusan orang dilaporkan hilang oleh keluarga masing-masing usai ledakan terjadi. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa jumlah korban meninggal masih bisa bertambah lagi.
Korban tewas akibat dua ledakan besar yang mengguncang pelabuhan kota Beirut di Lebanon itu dilaporkan melebihi 100 orang. Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus dilakukan oleh petugas darurat setempat.
Seperti dilansir AFP, Rabu (5/8/2020), Palang Merah Lebanon dalam pernyataan terbaru menyebut jumlah korban tewas akibat ledakan besar pada Selasa (4/8/2020) waktu setempat, terus bertambah dan kini mencapai sedikitnya 100 orang.
“Hingga sekarang, lebih dari 4 ribu orang mengalami luka-luka dan lebih dari 100 orang kehilangan nyawa mereka,” demikian pernyataan Palang Merah Lebanon.
“Tim kami masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di sekitar area,” imbuh pernyataan itu.
Diketahui bahwa ada dua ledakan yang mengguncang area pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Penyebab ledakan itu masih belum jelas dan dalam penyelidikan.
Namun dugaan menyebut ledakan ini dipicu sebuah kebakaran yang terjadi di lokasi. Ledakan kedua, yang diduga dipicu oleh amonium nitrat dalam jumlah besar yang disimpan di sebuah gudang pelabuhan, memicu gelombang kejut mirip tornado yang meratakan area pelabuhan dan menyapu kota Beirut.
Dalam pernyataan kepada televisi lokal, seperti dilansir Associated Press, Menteri Dalam Negeri Lebanon, Mohammed Fahmi, menyebut dugaan penyebab ledakan itu adalah detonasi lebih dari 2.700 ton amonium nitrat yang disimpan di salah satu gudang pelabuhan, sejak disita dari sebuah kapal kargo tahun 2014 lalu.
Saksi mata melaporkan melihat kepulan awal oranye yang biasanya muncul saat gas beracun nitrogen dioksida terlepas ke udara usai terjadi ledakan yang melibatkan nitrat. Video-video dari lokasi ledakan menunjukkan kebakaran terjadi di lokasi beberapa saat sebelum ledakan besar.
Laporan televisi lokal menyebut bahwa sebuah gudang kembang api terlibat dalam kebakaran awal di lokasi, sebelum ledakan besar terjadi. Api kebakaran itu diduga menyebar ke gedung-gedung lainnya, termasuk gedung yang digunakan untuk menyimpan amonium nitrat, hingga terjadi ledakan besar yang memicu awan jamur raksasa dan gelombang kejut besar. (*)

Kami Hadir di Google News