PendidikanSumatera Barat

Sekolah Harus Lengkapi Fasilitas Pendukung di Era New Normal

104
×

Sekolah Harus Lengkapi Fasilitas Pendukung di Era New Normal

Sebarkan artikel ini
Sekolah Harus Lengkapi Fasilitas Pendukung di Era New Normal
Mantan Ketua PGRI Sumbar, Zainal Akil
mjnews.id – Pelaksanaan pendidikan dengan sistem daring atau virtual di Padang dan Sumatera Barat jangan berlangsung lama. Pada awal Agustus tahun ini, sudah seharusnya diterapkan belajar dengan sistem tatap muka yang dibagi jumlah siswa hadir.
Hal itu ditegaskan pengamat pendidikan yang juga mantan Ketua PGRI Sumbar, Zainal Akil di Padang, Selasa (14/7/2020).
Disebutkannya, dari sekarang masing-masing sekolah sudah harus mempersiapkan infrastrukturnya seperti menyediakan tempat cuci tangan.
Disebutkannya, Padang dan daerah di Sumbar sudah terbiasa dengan kondisi da seperti gempa 2009. Dengan demikian, tentu daerah ini akan lebih siap menghadapi wabah Covid-19. Pemerintah pusat hingga daerah telah mencanangkan lawan Covid-19. Artinya, hidup berdampingan dengan virus tersebut di dalam protokol kesehatan.
Dikatakannya, belajar dengan sistem daring sudah berbulan-bulan dilaksanakan. Lalu, saat Kota Padang dan daerah lain di Sumbar sudah memasuki pola tatanan kehidupan baru (new normal) tentu tak harus lagi banyak berdiam di rumah. Aktivitas tetap jalan seperti biasa, tetapi mengikuti protokol kesehatan dan mengatur jarak.
Menurutnya, belajar di sekolah bisa dibagi 2 hingga 3 shift dengan lama pelajaran tetap diatur. Lalu, jadwal masuk pun juga benar-benar diatur dengan memastikan semua siswa jadwal pertama sudah pulang semuanya baru masuk jadwal belajar siswa kedua.
Zainal Akil juga mengatakan, lama jam pelajaran 25 menit saja untuk satu jam pelajaran. Para siswa diwajibkan pakai masker dengan duduk di kelas dengan bangku diatur jaraknya. Bila perlu kamar mandi siswa harus betul-betul bersih sehingga siswa pun bisa mandi di sekolah.
Ditambahkan, siswa yang belajar dengan sistem tatap muka jauh lebih baik hasilnya dengan sistem daring. Para guru pun juga lebih bisa mengontrol siswanya dan anak didik pun lebih termotivasi belajar bila dibandingkan belajar daring di rumah.
“Kami berharap, para kepala daerah dan Kepala Dinas Pendidikan bisa mempertimbangkannya dan mewujudkan belajar tatap muka pada awal Agustus 2020,” imbuh Zainal Akil. (*/eds)

Kami Hadir di Google News