PendidikanSumatera Barat

Ketua Dikdasmen PWM Sumbar Ilpi Zukdi Raih Doktor Soal Al Islam Kemuhammadiyahan

93
×

Ketua Dikdasmen PWM Sumbar Ilpi Zukdi Raih Doktor Soal Al Islam Kemuhammadiyahan

Sebarkan artikel ini
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sumbar Ilpi Zukdi
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sumbar, Ilpi Zukdi


mjnews.id
 – Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sumbar, Ilpi Zukdi meraih gelar doktor di ruang sidang ujian tertutup Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang, Rabu (12/8/2020).

Ilpi Zukdi telah berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul Pengembangan Model Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

Berbeda dengan sidang tertutup sebelumnya yang dilanjutkan dengan sidang terbuka (promosi), selama masa pandemi Covid-19 ujian hanya sampai pada sidang ujian tertutup saja dan dilakukan via video conference.

Di hadapan para penguji yang juga menghadirkan penguji eksternal dari direktur Pasca Sarjana UIN Sulthan Thaha Jambi, Ilpi Zukdi memaparkan bahwa AIK harus selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran karena disamping tuntutan dan perkembangan dalam dunia pendidikan juga amanah Muktamar Muhammadiyah ke 46. Dalam amanah tersebut ditegaskan perlu mengembangkan model-model pembelajaran AIK di seluruh jenjang pendidikan yang memberikan pencerahan paham Islam dan komitmen gerakan Muhammadiyah yang berkemajuan.

Ketua Mejelis Dikdasmen, Ilpi Zukdi mengatakan hasil interview dan observasi yang dilakukan terlihat pembelajaran AIK lebih cendrung kepada model formalisme konseratif. Artinya pembelajaran lebih dititikberatkan kepada format bukan pada substansi, sehingga mahasiswa cendrung hanya fokus pada penguasaan materi akan tetapi kurang menghayati dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya. Implikasi dari hal ini belum maksimalnya perilaku positif yang ditampilkan mahasiswa setelah menempuh mata kuliah ini baik dari segi ke-Islaman maupun Kemuhammadiyahan.

Oleh karena itu model pembelajaran perlu dikembangkan kearah realisme progresif. Artinya, para mahasiswa dibawa kepada kondisi riil yang ada ditengah-tengah masyarakat, keamal-amal usaha yang relevan dengan fakultas mahasiswa tersebut. Untuk itu diperlukan urutan aktivitas atau fase dalam pembelajaran (Sintaks). Sintaks model AIK adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran AIK dengan akronim IBADAH (ikhlas, baca, amati, diskusi, analisis dan hasil). 

Pembelajaran harus dimulai dengan niat ikhlas baik dosen maupun mahasiswa, setelah itu dilanjutkan dengan baca. Baca yang dimaksud adalah disamping memulai pembelajaran dengan membaca Alquran, juga membaca materi yang akan dipelajari melalui buku (Penelitian ini melahirkan ebook untuk bahan ajar), film atau video yang berkaitan dengan materi dan juga baca secara kontekstual yaitu membaca problematika yang ditemui mahasiswa baik di masyarakat maupun di amal usaha Muhammadiyah. Langkah selanjutnya melakukan pengamatan dari hasil bacaan. 

Hasil pengamatan yang telah dilakukan dilanjutkan dengan mendiskusikan antar sesama mahasiswa. Hasil diskusi dilakukan analisis secara ilmiah dan dapat menghasilkan sesuatu.

Sintaks yang dikembangkan dalam model pembelajaran ini merupakan reformulasi model pembelajaran yang dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan dalam memahamkan surat al-maun kepada para santrinya. KH Ahmad Dahlan lebih menekankan pentingnya kontekstualisasi pemahaman agama yang tidak cukup pada tingkatan tekstual tapi diaplikasikan secara kontekstual. Hal ini sejalan dengan pendekatan humanisme dalam konteks Muhammadiyah dinamakan dengan humanisme religius.

Setelah dilakukan ujian selama lebih kurang dua jam maka penguji menyatakan bahwa Ilpi Zukdi dinyatakan lulus dalam ujian tersebut. (*/eds)

Kami Hadir di Google News