PendidikanSumatera Barat

Bimtek Model Pembelajaran S-PjBL bagi Guru di Kepulauan Mentawai

83
×

Bimtek Model Pembelajaran S-PjBL bagi Guru di Kepulauan Mentawai

Sebarkan artikel ini
Bimtek model pembelajaran S PjBL
Zulfa, M.Pd, M.Hum, Dosen Prodi Pendidikan Sejarah menyampaikan materi dalam Bimtek model pembelajaran S-PjBL bagi guru-Guru SDN 02 Matotonan di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. (ist)

mjnews.id – Zulfa, M.Pd, M.Hum, Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat yang juga Mahasiswa Program Doktor Pascasarjana Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan ujicoba penerapan disertasinya dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) model pembelajaran simulasi

“Project Based Learning” (S-PjBL) bagi guru-Guru SDN 02 Matotonan di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Ujicoba tersebut dituangkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan saran dari Promotor I dan Prmotor II, Prof. Dr. Azwar Ananda, M.A dan Prof. Dr. Agusti Efi. Keduanya Guru Besar Prodi Pendidikan Pascasarjana UNP.

Zulfa di Padang, Selasa (1/9/2020), menyebutkan dalam kegiatan tersebut dirinya memberikan pengabdian untuk semua guru-guru di desa Matotonan. Guru-guru yang mengikuti Bimtek ini adalah semua guru di SDN 02 dan guru TK Islam Bhakti 70 dan TK Margaretha Desa Matotonan. Semua guru-guru ini memberikan respon positif.

Persoalan mitra yang ada pada saat sekarang, kata Zulfa, adalah belum ada Bimtek model pembelajaran simulasi berbasis Project Based Learning bagi guru-guru SDN 02 Matotonan.

Acara tersebut dibuka Kepala SDN 02 Matotonan, Aloysius Samonganuat, S.Pd. Dia mengatakan, selama ini belum ada pengabdian dosen yang sampai ke SDN 02 Matotonan.

“Hal ini disebabkan karena kondisi daerahnya jauh, terpencil, dan terisolir. Namun sekarang Desa Matotonan sudah masuk jaringan Telkomsel 4G yang dapat mengakses berbagai informasi apapun melalui internet termasuk akses data melalui dapodik,” katanya.

Menurut Zulfa, pada sesi pertama semua materi dijelaskan tentang apa itu model pembelajaran. Model pembelajaran berkaitan dengan peningkatan yang akan terjadi pada setiap siswa dalam pembelajaran.

Setelah pembukaan Bimtek dibuka Aloysius Samonganuot, S.Pd, selanjutnya diserahkan kepada Zulfa untuk menjelaskan Bimtek dan model pembelajaran yang akan digunakan dalam belajar. Selanjutnya dijelaskan tentang teori-teori yang melatar belakangi simulasi Project Based Learning (S-PjBL) sehingga model ini cocok digunakan oleh guru pada semua materi pembelajaran.

Semua penjelasan tentang teori S-PjBL diperhatikan oleh semua guru-guru yang mengikuti Bim teks pada hari itu. Bahkan ada beberapa guru yang bertanya tentang bagaimana pemakaian S-PjBL dalam pembelajaran.

Selanjutnya, kata Zulfa, dirinya menejlaskan langkah-langkah model pembelajaran S-PjBL satu persatu sesuai dengan prosedur kerjanya. Dimulai dari langkah pertama sambil mencobakan cara pelaksanaan S-PjBL dimana para peserta sangat antusias mendengarkan materi yang diberikan.

“Kita memberikan con toh dari RPP para guru dalam satu materi pembelajaran. Salah satu guru memberikan RPP untuk dicobakan dengan menggunakan model pem- belajaran S-PjBL,” katanya. 

Salah seorang guru mem berikan materi pelajaran gerak tubuh yang masuk kedalam tema yang include ke dalam 4 mata pelajaran. Yaitu mata pelajaran PkN, IPA, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya. 

Kemudian, semua peserta Bimteks disuruh mengerjakan masing-masing tema materi pembelajaran yang berbeda dengan 2 kali pertemuan saja. Ini dikerjakan oleh semua guru-guru yang mengikuti Bimtek, agar semua bisa menerapkan ke dalam materi pembelajaran masing-masing. Masing-masing peserta Bimteks mengerjakan RPP 2 kali pertemuan. Tugas dikumpulkan 3 hari setelah Bimteks selesai. Setelah tugas dikerjakan dicek terlebih dahulu, kemudian baru dibagikan kepada masing-masing sertifikat Bimteknya.

“Selanjutnya, saya teriskan dengan Bimtek muatan lokal budaya Mentawai pada guru-guru SDN 02 dan guru TK Desa Matotonan.

Adapun output kegiatan ini dimana pemateri menjelaskan materi yang diharapkan akan dibawakan kepada siswa dalam kegiatan mengajar. Selanjutnya para peserta memahami materi tersebut dengan baik dengan beberapa pertanyaan yang belum dipahami sehingga peserta berharap materi tersebut akan ada lanjutan pemberdayaan dari para dosen yang suka rela memberikan bimbingan yang sejenisnya.

(rel)

Kami Hadir di Google News