 |
| Rektor Unand, Prof. Yuliandri. |
mjnews.id – Universitas Andalas (Unand) melepas lulusan dari jenjang diploma hingga doktor sebanyak 1.710 orang, Sabtu (3/10/2020) di convention hall kampus tersebut. Acara wisuda ini kembali digelar secara daring, karena wabah Covid-19 yang belum reda. Rektor pun berharap kegiatan yang digelar secara online ini tidak mengurangi makna.
“Sesuai dengan anjuran pemerintah, memang di semester ganjil ini semua proses pendidikan, termasuk wisuda Unand digelar secara daring. Tentu secara esensi dan secara psikologis ada beberapa kekurangan, tapi kita berharap ini tidak mengurangi makna,” kata Rektor Unand, Prof. Yuliandri, usai Wisuda III Unand 2020.
Rektor menyebut, perbedaan pada wisuda online ini, pemindahaan jambul wisudawan yang biasanya dilakukan oleh rektor, sebagai tanda mereka telah menyelesaikan pendidik an, kini dilakukan dengan melibatkan orangtua di rumah mereka masing-masing.
“Dengan dilibatkannya orangtua dalam pemindahan jambul ini setidaknya akan ada sentuhan emosional yang tercipta,” katanya.
Rektor juga mengatakan, dengan semakin pesatnya perkembangan zaman juga membuat pencapaian mencari peluang kerja semakin berat. Para lulusan yang sudah mendapat modal ilmu dari Unand diharapkan mampu menciptakan inovasi dan terobosan. Apalagi di masa pandemi ini yang belum bisa diprediksi kapan berakhirnya, diharapkan lulusan mampu mencari peluang.
“Kondisi pandemi ini pun bisa memaksa kita membuat inovasi,” ujar Rektor.
Kemudian, Yuliandri juga mengatakan, di masa pandemi ini proses penyelenggaraan pendidikan masih akan dilakukan sesuai kebijakan pemerintah, yakni perkuliahan online. Ia pun berharap hal ini tidak mengurangi pencapaian substansi.
Di beberapa kegiatan akademik, katanya, juga disiasati. Misalnya penelitian atau penggunaan labor yang tetap ada namun sesuai dengan standar kesehatan Covid-19.
Adapun pada Wisuda III Unand ini, selain menyebutkan nama-nama lulusan terbaik dan pengumuman bintang aktifis kampus, juga disebutkan lulusan asal luar negeri yang kali ini berjumlah lima orang, semuanya lulusan Fakultas Kedokteran Unand dengan negara asal Malaysia.
Dibanding pelaksanaan wisuda biasanya di tahun-tahun yang lampau, pelaksanaan wisuda online tidak memakan waktu lama, berlangsung sekitar satu setengah jam. Wisuda Unand yang biasanya digelar dua hari ini pun kini bisa dirangkum dalam satu hari yang sama.
Sementara itu, Wisudawan dari Fakultas Teknik Pertanian Unand, Aina Nursyida yang diwisuda Sabtu kemarin mengaku tidak ada masalah berarti dalam kegiatan wisuda yang digelar secara daring ini.
“Umumnya lancar, walau ada beberapa masalah dari suara yang kurang terdengar,” katanya.
Tanggapan lainnya juga disampaikan wisudawan lainnya, Dika Permana. Ia mengaku sedih dengan dilangsungkannya wisuda secara online ini, apalagi momen wisuda ini biasanya ajang berkumpulnya keluarga dari kampung untuk datang beramai-ramai ke lokasi acara tempat lulusan di wisuda.
“Tapi apa boleh buat, karena pandemi terpaksa harus wisuda online. Yang penting sudah berhasil lulus dan menyelesaikan pendidikan,” katanya.
(why)
