Pendidikan

UKBI Adaptif Genjot Mutu Berbahasa Indonesia

66
×

UKBI Adaptif Genjot Mutu Berbahasa Indonesia

Sebarkan artikel ini
sosialisasi dan koordinasi UKBI Adaptif
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI, E. Aminudin Aziz saat membuka kegiatan sosialisasi dan koordinasi UKBI Adaptif secara virtual. (ist)

MJNews.id – Seiring perkembangan teknologi, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai instrumen evaluasi mutu berbahasa pun ikut dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI. Kini, layanan uji UKBI tersebut memakai sistem ‘Adaptif’, atau satu sistem untuk semua tingkat kemahiran.

Seperti yang dikatakan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI, E. Aminudin Aziz, saat membuka koordinasi dan sosialisasi UKBI Adaptif, baru-baru ini, bahwa pengembangan uji kemahiran berbahasa ini memang telah mengalami sejumlah perkembangan dari masa ke masa. Dari yang biasanya menggunakan kertas, lalu menggunakan perangkat komputer, dalam jaringan dengan sistem berbagai macam versi, hingga kemudian lahirlah sistem baru yang diberi nama UKBI Adaptif.

“UKBI Adaptif ini merupakan pengembangan mutakhir dari sistem layanan UKBI yang diluncurkan pada 29 Januari lalu. Layanan ini bisa mengukur kemahiran berbahasa penutur Bahasa Indonesia yang desain ujinya disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji,” kata Aminudin.

Dengan hadirnya layanan terbaru UKBI ini, menurut Aminudin hal ini jelas membuat pelaksanaan ujian semakin efisien. Selain itu menurutnya UKBI Adaptif ini juga lebih andal dan efektif.

Lebih lanjut, Aminudin berharap adanya aplikasi UKBI Adaptif ini bisa memberikan layanan kebahasaan dan kesastraan yang profesional kepada semua anggota masyarakat. Selain itu, dia berharap sejumlah instansi untuk menjadikan UKBI ini sebagai syarat kelulusan. Seperti yang sudah dilakukan Universitas Negeri Padang (UNP) yang menjadikan UKBI sebagai syarat dalam penyelesaian tesis.

“Kami menargetkan pada 2021 ini sudah ada 200 ribu orang yang ikut UKBI Adaptif. Balai Bahasa di setiap provinsi pun kami himbau untuk lebih massif memperkenalkan UKBI ini ke semua kalangan. Kami juga mengapresiasi pihak-pihak yang mendukung adanya UKBI Adaptif ini, seperti misalnya di dewan pers, bisa menggunakan UKBI ini dalam tes Ujian Kompetensi Wartawan. Dewan Pers pun reponsif, tinggal menunggu penetapannya,” katanya.

Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Balai Bahasa Sumbar, Herlinda pada acara tersebut mengatakan, kalau UKBI di Sumbar sudah mulai diselenggarakan sejak 2005. Dari uji yang berbasis kertas, komputer, online hingga kemudian UKBI Adaptif ini. Menurutnya, dengan adanya layanan uji terbaru dalam UKBI ini akan sangat membantu dan mempermudah pelaksanaan ujian bagi peserta. 

Hingga saat ini, kata Herlinda, pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi terkait dengan adanya layanan UKBI terbaru ini. Sejak diluncurkan awal tahun lalu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di tiga kabupaten/kota di Sumbar, yakni Padang Panjang, Pasaman dan Pasaman Barat.

“Sosialisasi terkait UKBI Adaptif ini kami rencanakan akan diselenggarakan di seluruh kabupaten/kota di Sumbar,” tukasnya. 

Diketahui, pada kesempatan itu juga hadir sejumlah pejabat pemerintahan, dosen, guru, mahasiswa dan juga wartawan yang diberi kesempatan untuk mengikuti UKBI Adaptif. Pada pelaksanaannya, peserta diminta untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Penggunaan aplikasi UKBI ini dimulai dengan membuka laman UKBI di ukbi.kemdikbud.go.id. 

Setelah mendaftar dan akun sudah diverifikasi, peserta pun melaksanakan ujian dalam tiga sesi, yakni sesi mendengarkan, sesi merespon kaidah dan sesi membaca. Kecermatan dan ketelitian peserta pun sangat menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan UKBI Adaptif. Setelah peserta menyelesaikan pengujian, skor akhir tes akan muncul secara otomatis. Selain itu, peserta juga bisa mengunduh sertifikat digital UKBI Adaptif yang sudah ditanda tangan elektronik oleh Kepala Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

(rls)

Kami Hadir di Google News