Pendidikan

Orientasi Mahasiswa Baru, Widyaswara Indonesia Solok Selatan Adakan Kuliah Umum

65
×

Orientasi Mahasiswa Baru, Widyaswara Indonesia Solok Selatan Adakan Kuliah Umum

Sebarkan artikel ini
mahasiswa baru WI Solsel
Perwakilan mahasiswa baru Widyaswara Indonesia Solok Selatan foto bersama dengan ketua yayasan dan civitas akademika perguruan tinggi tersebut, usai pemasangan baju almamater saat kuliah umum, Minggu (13/9/2020). (Ist)

mjnews.id – Widyaswara Indonesia (WI) Solok Selatan mengadakan kuliah umum dalam rangka penerimaan dan orientasi mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021, di kampus setempat, Minggu (13/9/2020).

Hadir Asisten I Sekdakab Solsel Dr. H. Fidel Efendi, Koordinator Sekolah Tinggi WI, Dr. Syamsurizaldi, Ketua Yayasanan Widyaswara Indonesia Solok Selatan, Eva Suryani, Novera Wandra (Ketua STIE), Zulsantoni (Kaprodi S1 Akuntansi), Arina Sovia (Ketua LPMI) dan para dosen.

Fidel Efendi atas nama pemerintah daerah mengingatkan warga kampus untuk melaksanakan perkuliahan harus patuh dengan protokol Covid-19. Apalagi dengan telah ditetapkannya Perda terkait sanksi bagi pelanggar aturan protokol kesehatan covid. 

Terkait keberadaan WI Solsel, pemkab turut mengapresiasi pihak yayasan untuk terus memajukan perguruan tinggi yang satu-satunya di kabupaten berjuluk Nagari Saribu Rumah Gadang ini. 

“Pemerintah mengucapkan terima kasih pada pihak Widyaswara Indonesia. Karena sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di daerah ini, akan dapat menjadi mitra pemerintah dalam memajukan sumberdaya manusia, untuk mendukung pembangunan daerah,” tambah Fidel Efendi. 

Keberadaa WI Solsel akan dapat menjadi sarana bagi warga masyarakat untuk menuntut ilmu lebih dekat, lebih murah dan aman pula dalam kondisi saat ini yang masih adanya ancaman virus Covid-19. 

Terkait dengan adanya isu atau kecemasan tidak bisanya ijazah lulusan WI ini diterima sebagai PNS, Fidel Efendi menjelaskan, bahwa tercatat alumni WI Solsel yang ikut tes CPNS tahun 2019, lulus sebanyak 30 orang. Sedangkan untuk tahun ini yang ikut ujian SKB untuk PNS tercatat sebanyak 50 orang. 

“Jadi tidak benar, kalau ada yang mengatakan lulusan WI Solsel ini tidak diakui ijazahnya untuk seleksi PNS,” tambah Fidel. 

Sementara itu, Syamsurizaldi yang memberikan kuliah umum dengan topik “Generasi Milenial Revolusi Industri 4.0 dan Merdeka Belajar”. Dia memaparkan bahwa fenomena kekinian yang mesti menjadi kewajiban bagi dosen maupun mahasiswa untuk mengikutinya. 

Artinya, mahasiswa yang pada umumnya lahir setelah tahun 80-an disebut generasi milenial, karea mereka sangat familiar dengan dunia digital. Bahkan dua pertiga dosen saat ini juga kelompok milenial. 

“Jadi, saat ini dosen tidak akan sulit lagi untuk mentransfer ilmunya pada mahasiswa,” terang Syamsurizaldi yang juga Dosen Unand Padang itu. 

Bahkan yang lebih menariknya, sejak tahun 2019 lalu melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadim Makarim sudah menggemborkan yang namanya Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. 

Merdeka belajar tersebut menurut Syamsurizaldi adalah terbukanya peluang untuk mahasiwa bekreasi di luar kampus. Artinya, mahasiswa bebas atau punya kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar budang studi. Mereka bisa melakukan usaha, bekerja di berbagai instansi atau melakukan kegiatan pemberdayaan. 

Sementara itu, Ketua Yayasan Wudyaswara Indonesia Solsel, Eva Suryani menjelaskan, saat ini minat warga yang ingin kuliah dekade dua tahun belakangan ini sudah semakin meningkat. Untuk tahun akademik 202/2021 ini tercatat sebanyak lebih kurang 100 orang mahasiawa baru.

Bahkan jadwal mulai kuliah dari tahun sebelumnya juga lebih cepat. “Hal ini tentu tidak terlepas dari kesiapan yang sudah matang dan cepat juga, baik ketersediaan dosen maupun kesiapan lainnya untuk kegiatan perkuliahan,” kata Eva.

(ems)

Kami Hadir di Google News