FeaturePendidikan

Prof Mukhaiyar, Sosok Lapang Hati Itu Pun Purnatugas

84
×

Prof Mukhaiyar, Sosok Lapang Hati Itu Pun Purnatugas

Sebarkan artikel ini
Prof Mukhaiyar
Prof. Mukhaiyar.

mjnews.id – ”Terima kasih atas pengabdian luar biasa dan jasa besar Prof. Mukhaiyar kepada Universitas Negeri Padang. Apa yang telah Prof lakukan akan menjadi panutan bagi yang saat ini masih aktif,” kata Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph. D, pada acara peluncuran buku berjudul “Iktiar dalam Bahasa Festschrift untuk Prof. Dr. Mukhaiyar, M.Pd”, Kamis (12/11/2020).

Ditambahkan Ganefri banyak hal luar biasa yang telah dilakukan Mukhaiyar untuk pengembangan UNP. Salah satu yang tak terlupakan geliat Pascasarjana UNP dengan berbagai program yang ditelorkan saat yang bersangkutan menjabat Direktur Pascasarjana UNP.

“Banyak dosen terbantu pengembangan diri mereka dengan program yang ada di pascasarjana pada saat kepemimpinan Prof. Mukhaiyar. Perkembangan dosen tentu berdampak juga pada peningkatan mutu UNP secara keseluruhan,” tukuk Ganefri.

Pada kesempatan yang sama, Ganefri juga mengungkapkan jika 2020 merupakan tahun yang cukup berat untuk UNP. Lima orang guru besar harus direlakan pergi. Prof. Mukhaiyar purnatugas terhitung 12 Juni. Berikutnya, Prof. Z. Mawardi Effendi akan menyusul purnatugas terhitung 1 Desember 2020.

Keduanya merupakan tokoh yang sangat luar biasa yang dimiliki UNP. Selain itu, UNP juga harus merelakan kepergian tiga guru besar, Prof. Alizamar, Prof. Kasman Rukun, dan Prof. Taufina, yang telah dipanggil yang kuasa.

“Meski berat tetapi kita harus merelakannya. Semoga akan muncul sosok lain yang akan memberikan warna cemerlang untuk UNP,” ucap Ganefri.

Ucapan selamat atas purnatugas Prof. Mukhaiyar juga disampaikan Presiden TEFLIN Indonesia, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. Guru besar dari Universitas Sebelas Maret Surakarta tersebut menyatakan Mukhaiyar termasuk orang yang beruntung karena bisa menempuh purnatugas dengan baik dan sehat.

“Saya kenal beliau sudah sangat lama. Beliau salah satu sosok referensi bagi saya. Meskipun dari jauh saya selalu mengikuti sepak terjang beliau. Selamat purnatugas salah satu dari enam dewan pengawas TEFLIN Indonesia. Semoga ilmu dan pengabdian tidak berhenti dengan status purnatugas,” ujar Joko Nurkamto.

Di mata teman sejawat di Jurusan Bahasa Inggris UNP, Mukhaiyar merupakan salah satu sosok panutan dengan berbagai sisi baik yang beliau miliki selama mengabdikan diri untuk UNP dan dunia pendidikan secara umum.

“Di mata saya beliau merupakan sosok yang luwes, kebapakan, suka menolong, tidak pernah menyulitkan dan merendahkan orang lain,” ungkap Prof, Hermawati Syarif, M.Hum, dosen senior jurusan Bahasa Inggris UNP.

Ditambahkan Hermawati Syarif, Mukhaiyar selama menjadi dosen tidak mengganggap satu orang pun mahasiswanya bodoh. Semuanya pintar dan potensial untuk membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang.

“Kalau mereka tidak pintar tidak akan mungkin bisa memperoleh status mahasiswa,” ucap Hermawati Syarif mengenang salah satu potongan kalimat yang pernah didengarnya dari Mukhaiyar.

Sisi baik yang lain juga diungkapkan Ketua Tim Editor Buku Iktiar dalam Bahasa Festschrift untuk Prof. Dr. Mukhaiyar, M.Pd, Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum. Di mata Zaim, Mukhaiyar merupakan tokoh panutan dengan berbagai sisi positifnya.

“Dengan berat hari kita harus melepas salah satu sosok yang lapang hati itu untuk memasuki masa purnatugas sebagai aparatur sipil negara,” kata M. Zaim.

Selain itu menurut M. Zaim, Mukhaiyar juga merupakan sosok yang selalu berupaya memberi kemudahan kepada setiap orang yang berurusan dengannya. Selalu berupaya memberikan jalan keluar dari setiap masalah yang disampaikan.

“Meski pernah menjabat berbagai jabatan tetapi beliau tetap tampil sebagai sosok yang rendah hati dan ramah pada setiap orang,” ucap M, Zaim.

Buku Iktiar dalam Bahasa Festschrift untuk Prof. Dr. Mukhaiyar, M.Pd, sendiri menghimpun 33 tulisan yang berasal dari 15 institusi. Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum, Prof. Dr. Hermawati Syarif, M.Hum, Prof, Dr. Jufrizal, M.Hum, dan Dr. Havid Ardi, M.Hum, merupakan empat sosok yang menjadi editor buku dengan tebal 360 halaman itu.

(hirval)

Kami Hadir di Google News