Opini

Daring Jadi Permanen

70
×

Daring Jadi Permanen

Sebarkan artikel ini

irwan prayitno

Oleh: Irwan Prayitno

mjnews.id – Pandemi Covid-19 menjadikan kita harus bisa menyiasati kegiatan rutin. Baik dalam mencari nafkah, belajar, kegiatan sosial, politik, keagamaan, dan kegiatan lainnya. Jika dalam mencari nafkah ada kebijakan kerja dari rumah untuk pegawai (work from home, WFH), maka dalam belajar ada metode pembelajaran daring (online). 

Metode daring (dalam jaringan) di mana siswa belajar dari rumah menjadi pilihan terbaik karena dinilai lebih aman pada awal masa pandemi. Bekerja di rumah, belajar di rumah, beribadah di rumah adalah strategi pamungkas untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kegiatan belajar di rumah dengan metode daring dalam perjalanannya selama pandemi memunculkan reaksi pro dan kontra. Banyak orang tua yang mengeluhkan anaknya yang bosan dan malas belajar. Selain itu siswa juga mengeluhkan tentang pelajaran yang kurang dimengerti. Kebutuhan terhadap pulsa pun juga menjadi keluhan, termasuk ketersediaan ponsel atau komputer untuk siswa yang ternyata tidak semuanya punya. Bahkan ada yang mengkritik bahwa metode daring hanya berpihak kepada masyarakat mampu saja. Sehingga belajar dari rumah dengan metode daring dianggap memunculkan masalah dalam kegiatan pembelajaran. 

Namun ada juga yang setuju belajar dari rumah dengan metode daring. Orang tua lebih merasa aman anaknya terlindung dari penularan Covid-19. Mereka umumnya memiliki informasi yang cukup tentang Covid-19. Sehingga lebih memilih anaknya selamat terlebih dahulu. Di negara lain belajar tatap muka segera ditutup ketika muncul klaster sekolah atau ada siswa yang positif Covid-19. Sehingga siswa kembali belajar dengan metode daring.

Dalam kondisi sulit seperti masa pandemi, siswa harus tetap belajar, tidak bisa bermalas-malasan. Demikian juga orang tua, harus ikut membantu anaknya agar giat belajar. Pilihan yang ada adalah belajar dengan metode daring. Masalah yang muncul seperti kebosanan, kemalasan, dan keluhan lainnya lama-lama akan hilang seiring penyesuaian dengan kebiasaan baru. 

Meskipun pada bulan Januari 2021 pemerintah membolehkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan pertimbangan adanya kebutuhan akan psikososial, pilihan ada di orang tua, sekolah dan kepala daerah dengan melihat kondisi yang ada. Ini merupakan tanggapan pemerintah terhadap keluhan orang tua dan siswa yang ingin adanya PTM. Namun demikian, beberapa provinsi yang ada di Jawa dan Bali belum membolehkan PTM karena mengutamakan kesehatan atau keselamatan siswa. Sedangkan Sumbar menjadi provinsi yang pertama membolehkan PTM di seluruh kota/kabupaten. Kondisi di Sumbar berbeda dengan beberapa provinsi yang ada di Jawa dan Bali. Sehingga kebijakan yang diambil juga berbeda. 

Dengan melihat hal tersebut, maka metode pembelajaran daring menjadi pilihan utama bagi provinsi atau kota/kabupaten yang masih memprioritaskan kesehatan warganya. Namun metode daring bukan metode baru yang muncul ketika pandemi. Metode daring sudah ada sebelum ada pandemi. Metode daring masih asing karena selama ini masyarakat hanya tahu metode tatap muka. Sehingga tidak terbiasa dan tidak menyiapkan sarana dan prasarananya. Orang tua dan anak ketika akan masuk tahun ajaran baru sudah terbiasa menyiapkan buku tulis, peralatan sekolah, seragam, tas, dan kebutuhan lainnya untuk metode pembelajaran tatap muka. Namun orang tua belum terbiasa menyiapkan kebutuhan anaknya untuk metode pembelajaran daring. 

Metode pembelajaran daring sebelum adanya pandemi Covid-19 sudah dilakukan oleh berbagai instansi. Misalnya Universitas Terbuka (UT), yang sudah melakukan pembelajaran daring. UT sudah menerapkan pembelajaran digital, sehingga mahasiswa bisa mengakses bahan-bahan kuliah, buku dan jurnal secara digital. Ini artinya, metode daring sudah dilakukan di saat normal, bukan di masa pandemi. Metode daring memudahkan mahasiswa untuk belajar tanpa harus berada di kampus sehingga menghemat biaya transportasi dan konsumsi, serta meniadakan waktu untuk pergi ke kampus dan pulang. Video tentang materi perkuliahan juga bisa ditonton kapan saja. 

Dirjen Dikti juga sudah berbicara bahwa pembelajaran online yang menghadirkan teknologi dan memanfaatkan teknologi berpotensi menjadi permanen di perguruan tinggi. Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim juga sudah menyampaikan rencana untuk menjadikan metode daring yang menghadirkan teknologi dan memanfaatkan teknologi menjadi permanen.

Pemprov Sumbar insya Allah akan menjadikan metode pembelajaran daring, yang menghadirkan teknologi dan memanfaatkan teknologi, menjadi permanen. Untuk itu pihak sekolah serta pemangku kepentingan terkait perlu mempersiapkan sarana dan prasarananya. 

Di negara-negara maju, metode daring sudah lebih dulu dilakukan. Sedangkan di Indonesia, metode daring baru dilaksanakan dan dikenal secara massal ketika masa pandemi. Insya Allah setelah semakin banyak yang melakukan kegiatan pembelajaran daring, lama-lama akan menjadi sebuah hal yang biasa. 

Salah satu contoh penerapan metode daring di luar negeri bisa dilihat di situs www.coursera.org yang dibuat oleh dua orang guru besar untuk kuliah diploma, S1, dan S2 dan juga kursus profesional. Biaya kuliah daring di coursera.org jauh lebih murah dibanding biaya kuliah di kampus. Sebuah mata kuliah bisa diambil oleh peserta dari berbagai negara dan tempat dosen memberikan pengajaran juga bisa dari berbagai tempat di berbagai negara. Seorang mahasiswa bisa mengikuti kuliah yang diselenggarakan di University of Minesotta, Yale University, University of Michigan, atau Stamford University yang merupakan kampus ternama. Semuanya dilaksanakan dengan metode daring.

Dengan melihat pelaksanaan metode daring oleh UT dan Coursera.org, maka metode daring untuk pembelajaran merupakan sebuah keniscayaan. Oleh sebab itu seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan harus mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran metode daring. Karena akan dipermanenkan menjadi metode pembelajaran yang menghadirkan teknologi dan memanfaatkan teknologi, selain metode pembelajaran tatap muka yang sudah ada sejak lama.

(*)

Kami Hadir di Google News