Bola  

Skuad Timnas Denmark Pulang Disambut Bak Pahlawan

Pemain Denmark memberikan tepuk tangan kehormatan kepada para penggemar
Para pemain Denmark memberikan tepuk tangan kehormatan kepada para penggemar dalam konferensi pers setelah tim mendarat di Bandara Copenhagen pada 8 Juli 2021. (ist)

JAKARTA, MJNews.ID – Skuad Denmark tiba kembali di Kopenhagen dengan kepala tegak setelah kalah 1-2 dari Inggris di semifinal Euro 2020. Mereka disambut meriah setibanya di Bandara Kopenhagen, Kamis 8 Juli 2021.

ADVERTISEMENT

1676273662 yS6AiRG51IyiPjWUHRsKFce1sWPzuJHc

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di luar aula kedatangan, mereka mendapatkan sambutan bak pahlawan ketika teman, keluarga, dan simpatisan bersorak sorai begitu pemain dan staf keluar.

“Ada kebanggaan di balik ini semua, karena ini adalah perjalanan besar. Kami telah melalui seluruh emosi ini dan saya tak pernah mengalami hal serupa ini,” kata kapten Simon Kjaer.

Kjaer mengaku telah berbicara dengan Christian Eriksen setelah semifinal itu. Eriksen merupakan pilar Denmark yang kolaps pada laga pertama penyisihan grup melawan Finlandia. Tanpa Eriksen, Denmark berjuang keras dan tak diduga banyak pihak bisa menembus semifinal. Bahkan, memaksa Inggris bermain hingga babak tambahan dan kalah lewat gol yang mengundang kontroversi.

Baca Juga  Stadion GBLA Gagal Jadi Venue Pramusim Liga 1

“Dia kecewa dengan hasilnya, tapi dia menikmati waktu bersama keluarganya,” kata Kjaer mengenai pembicaraan bersama Eriksen.

Eriksen ditayangkan kembali di depan para suporter yang terkejut dan penonton TV global saat pertandingan fase grup pertama Denmark melawan Finlandia. UEFA mengatakan Eriksen, pasangannya, dan enam petugas medis diundang menyaksikan final, tapi tak ada konfirmasi mengenai apakah dia akan hadir.

Penjaga gawang Kasper Schmeichel dan gelandang Thomas Delaney mengaku tidak akan menonton pertandingan final ketika Inggris menghadapi Italia di Wembley.

Baca Juga  LaNyalla Sesalkan Aksi Suporter Usai Final Piala Menpora 2021

Mereka membicarakan persahabatan yang ditempa dalam apa yang mereka lukiskan sebagai pengalaman seumur hidup. “Dalam 20, 30, 40 tahun kami akan mengingat perasaan ini. Ini kelompok yang luar biasa,” kata Delaney.

“Semua yang sudah kami lewati adalah hal yang membekas dalam jiwa,” katanya.

(***)