Komite K3RS RSUD M Zein Painan Sosialisasi dan Simulasi Code Blue

Sosialisasi dan Simulasi Code Blue

MJNews.id – Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) RSUD dr.Muhammad Zein Painan melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Code Blue, Selasa 6 April 2021 di halaman rumah sakit setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


“Code Blue merupakan salah satu kode prosedur emergensi yang harus segera diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi cardiaerespiratory arrest (Henti Jantung) di dalam area rumah sakit,” ungkap Direktur RSUD dr.Muhammad Zein Painan, dr. Sutarman, Selasa 6 April 2021 di Painan.

Ia menyebutkan, kegiatan itu diprakarsai Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). Kegiatan sosialisasi dan simulasi itu untuk mengaktifkan code blue kepada pegawai di rumah sakit.

Baca Juga  Metode Pengawasan Partisipatif, Tema Buletin Bawaslu Sumbar Edisi Terbaru

Sedangkan petugas yang mengikuti sosialisasi adalah Manajemen, Keamanan, IGD, Radiologi, Labor, Apotik Sentral, Kebidanan, Perinatologi, Brankar, CSSD, Sopir Ambulans, IPLRS, IPSRS dan CS.

“Kita sudah memiliki Tim Code Blue, yaitu suatu tim yang dibentuk oleh rumah sakit yang bertugas merespon kondisi code blue di dalam area rumah sakit. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dalam penanganan kondisi cardiac respiratory arrest,” jelasnya.

Kemudian lanjutnya, sebagai narasumber dalam sosialisasi itu adalah, Yossi Sofina dari Tim Code Blue dibantu Fauzi Rozandi dan Akhirul Fajri, yang memberikan sosialisasi tahapan mengaktifkan code blue, dan memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) sampai datang Tim Code Blue memberi bantuan.

Baca Juga  Wako Hendri Septa Buka Festival Sipak Rago Pauh IX se-Sumbar 2021

“Seperti kita ketahui bersama, seluruh petugas rumah sakit harus paham cara melakukan bantuan hidup dasar dan kemampuan dasar membantu pasien dalam kondisi darurat lainnya. Dan hal ini harus selalu disosialisasikan berulang dan dilatihkan kembali kepada seluruh petugas, tidak hanya petugas medis saja, mengingat keadaan pasien atau pengunjung yang tiba-tiba mengalami henti jantung akan selalu sering terjadi di rumah sakit. Kondisi tersebut membutuhkan respon dari petugas yang terlatih dan tahu harus melakukan apa bila menghadapi di lapangan,” katanya.

(myd)

Baca berita Mjnews.id lainnya di Google News

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT