Pengamat Politik Asal Painan Arbi Sanit Meninggal Dunia

Arbi Sanit
Pengamat Politik asal Painan, Arbi Sanit meninggal dunia.

MJNews.id – Ilmuwan Politik asal Painan, Sumatera Barat, Arbi Sanit meninggal dunia. Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) dikabarkan meninggal dunia, Kamis 25 Maret 2021, pukul 07.15 WIB di RSCM Jakarta dalam usia 81 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Informasi pertama datang dari anak almarhum Feri Sanit. “Innalillahi wainnailaihi Rojiun telah meninggal dunia bapak saya ARBI SANIT di RSCM PUKUL 07.15 pagi, mhn dibukakan pintu maaf bila bapak ada salah,” tulis Feri Sanit dalam pesannya, Kamis 25 Maret 2021.

Arbi dikabarkan mengalami gagal jantung akut, ada cairan di paru. Sebelum wafat, Arbi Sanit sempat dibawa ke ICCU RSCM pada Rabu (24 Maret 2021) dan dipasang ventilator pukul 22.00 WIB.

Baca Juga  Nagari Bahagia Padang Galugua Pasaman Gelar Musrenbang

Arbi Sanit adalah pemikir ilmu politik yang dinilai banyak kalangan sebagai seorang yang kritis. Dia lahir di Painan, Sumatera Barat, 4 Juni 1939. Penulis buku Sistem Politik Indonesia (1981); Perwakilan Politik di Indonesia (1985); dan Partai, Pemilu, dan Demokrasi (1997) itu adalah salah satu pakar politik Indonesia. Ia pernah menjadi dosen ilmu politik di Universitas Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka.

Dia adalah anak kelima dari 11 bersaudara pertama kali meraih gelar sarjana dari FISIP UI pada tahun 1969 dengan skripsi Partai Komunis Indonesia: Sumber Kekuatan Politik di Pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Timur 1952-1965. Kemudian dia mengambil Program Non-Gelar Sistem Politik Indonesia di Universitas Wisconsin, Amerika Serikat.

Baca Juga  Kecam Keras Teros Bom Bunuh Diri Makassar, Riza Falepi: Biadab!

Selain sebagai dosen, Arbi juga aktif terlibat dalam seminar serta pengkajian sistem politik di Indonesia. Saat ini dia terlibat aktif sebagai anggota redaksi pada Majalah Persepsi dan Majalah Ilmu dan Budaya.

Buku-buku karya Arbi Sanit yang terkenal adalah, Sistem Politik Indonesia (1981), Perwakilan Politik di Indonesia (1985) Partai, Pemilu, dan Demokrasi (1997).

(*/eds)

Baca berita Mjnews.id lainnya di Google News

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *