Pemkab Tanah Datar Butuh Dukungan Ulama Melawan Rentenir

Silaturahmi bupati tanah datar dengan ulama
Bupati Tanah Datar, Eka Putra terlibat diskusi serius dengan kalangan ulama yang tergabung ke dalam wadah MUI. Selain soal rentenir, mereka juga bicara peran tungku tigo sajarangan di tengah-tengah masyarakat. (Musriadi Musanif)

MJNews.id – Bupati Tanah Datar, Eka Putra beserta jajaran, sudah menabuh genderang melawan rentenir, karena dinilai mencekik rakyat dan merusak sistem perekonomian. Untuk keberhasilannya, dukungan ulama pun sangat dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


“Kami butuh dukungan dan koordinasi dengan tungku tigo sajarangan, termasuk kalangan ulama dalam memerangi rentenir. Ekonomi berbasis kerakyatan perlu kita genjot, sehingga mereka tidak terjerat utang pada rentenir,’’ kata bupati, Selasa 23 Maret 2021 malam, saat berdiskusi dengan kalangan ulama yang tergabung ke dalam Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanah Datar.

Dikatakan, penguatan ekonomi masyarakat menjadi penting, karena kunci kesejahteraan rakyat itu terletak di sektor tersebut, termasuk dalam konteks ini pelaku usaha rumah tangga, Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), dan kalangan petani.

Baca Juga  Revitalisasi Masjid Jami Sultan Lingga Tahap I Selesai

Sebagai penyangga ekonomi rakyat, jelas Eka, Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) juga diminta ambil peran, agar fungsinya sebagai penyangga ekonomi rakyat benar-benar terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Selain menyinggung soal perekonomian rakyat dan rentenir, pada kesempatan itu bupati juga menyebut kian beratnya tantangan di bidang sosial masyarakat, terutama terkait ancaman terhadap generasi muda dalam bentuk narkoba, pergaulan bebas, dan prilaku menyimpang lainnya. 

“Ini bukan tugas pemerintah semata, tetapi juga membutuhkan komitmen dan dukungan dari semua elemen masyarakat. Ulama sangat berperan membangun dan menyatukan masyarakat dalam bentuk dakwah. Untuk itu, kami berharap selalu bersinergi dalam membangun daerah,” katanya.

Eka mengatakan, sebagai bagian dari tungku tigo sajarangan, kalangan ulama memiliki peran penting dalam membangun Tanah Datar, bersama dengan niniak mamak dan cadiak pandai. Ulama, ujarnya, diharapkan dapat bersinergi pula dalam mengembalikan marwah Luak Nan Tuo dengan filosofisnya Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Baca Juga  Petani Jangan Ragu Bangun Proses Hilirisasi dengan Dana KUR Pertanian

Ketua MUI Tanah Datar Syukri Iska, pada kesempatan itu mengatakan, pihaknya siap untuk mendorong pemerintah daerah mengaplikasikan ABS-SBK di tengah-tengah masyarakat, sebagai wujud dari komitmen bersama dalam memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat.

“ABS-SBK itu tidak hanya sebatas slogan, tetapi harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang diorganisasikan melalui rumah tahfidz, maghrib mengaji, kelompok majlis taklim, dan lain-lain,” ucapnya.

Syukri mengatakan, Kabupaten Tanah Datar merupakan pusek jalo pumpunan ikan di tengah-tengah masyarakat Minangkabau. Untuk itu, tegasnya, dibutuhkan kerja sama yang kuat semua elemen, termasuk tigo tungku sajarangan.

Selain berdiskusi dan bersilaturahmi, pada kesempatan Syukri juga melaporkan, MUI Tanah Datar akan melaksanakan musyawarah daerah dalam waktu dekat, sebagai salah satu upaya mempermantap organisasi dan revitalisasi komitmen untuk meningkatkan peran MUI di masa mendatang.

(mus/ben)

Baca berita Mjnews.id lainnya di Google News

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *