DPRD Bukittinggi Kunjungi Sentra Randang Payakumbuh

mjnews.id – Kota Bukittinggi ingin membuat pengelolaan industri berbasis sentra. Untuk mewujudkan hal itu, DPRD Kota Bukitinggi melakukan kaji banding ke Pusat Sentra Rendang Kota Payakumbuh yang terletak di Kelurahan Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Rabu (14/10/2020).

ADVERTISEMENT

1681263320

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kunjungan Ketua Pansus DPRD Kota Bukitinggi Syafril, beserta wakil Pansus, sekretaris dan anggota itu disambut oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Wal Asri, bersama Kabid Perindustrian Bambang Hermanto, didampingi jajaran Bidang Industri dan UPTD Pusat Pelayanan dan Pengembangan Rendang Kota Payakumbuh.

Ketua Pansus DPRD Kota Bukitinggi Syafril, pada kesempatan itu, mengatakan, mereka ingin belajar tentang implementasi pengelolaan industri berbasis sentra. Bagaimana standar sentra industri di Payakumbuh, termasuk bagaimana awal pengelolaan hingga output yang dihasilkan.

“Kami akan melakukan penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pemabangunan Industri Kota (RPIK) untuk Bukittinggi. Sebagai kota wisata, industri dan pariwisata saling bergerak,” ujarnya.

Sementara itu, Kadisnakerin Wal Asri menyebutkan, implementasi pengelolaan industri berbasis sentra sudah dilakukan di Payakumbuh, termasuk industri Randang di Lamposi, Tenun Balai Panjang, Bambu Aua Kuniang dan industri makanan ringan di Payakumbuh Barat.

“Kalau kita Perda RPIK baru sampai tahapan kajian akademis, implementasinya sudah ada dalam bentuk pembangunan empat sentra industri itu. Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Payakumbuh bisa juga diimplementasikan untuk Kota Bukittinggi,” ucap Wal Asri.

Baca Juga  Buah Tangan Dingin Royen Bonggal, Auto2000 dan Toyota Raih Sejumlah Prestasi

Penuhi Permintaan PT Muhibbah Mulia Wisata

Sementara itu, dalam upaya menjadikan Payakumbuh sebagai pusat randang, berbagai UKM telah dijadikan sebagai kelompok binaan. Salah satunya adalah Koperasi Sentra Randang Payo dengan brand Ikosero sedang melakukan produksi setelah PT. Muhibbah Mulia Wisata (MMW), meminta koperasi binaan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh itu untuk memenuhi permintaan mereka dengan pesanan pertama. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kerjasama yang telah ditanda tangani sebelumnya.

Kadisnakerin Kota Payakumbuh Wal Asri, kepada wartawan, Rabu (14/10/2020), mengatakan, produksi randang yang dikerjakan saat ini merupakan tindaklanjut perjanjian kerjasama yang ditandatangani beberapa waktu lalu. PT. Muhibbah Mulia Wisata, akan ikut memasarkan randang yang berasal dari Kota Payakumbuh.

“Proses produksi tahap awal telah dimulai hari ini, baru saja diminta langsung kita produksi. Ini adalah langkah yang bagus bagi koperasi kita untuk unjuk gigi. Walaupun sebelumnya kita sudah memenuhi juga permintaan dari pihak lain,” ujarnya.

Menurutnya, nilai pesanan tahap pertama mencapai lebih kurang Rp100 juta. Disamping itu PT. Muhibbah Mulia Wisata juga meminta bumbu atau randang tanpa daging untuk mereka pasarkan.

Baca Juga  Anggaran Program Padat Karya Ditambah, Ketua DPD RI Berharap Banyak Tenaga Kerja Diserap

“Kerjasama dengan PT. Muhibbah Mulia Wisata ini akan berlanjut kedepannya. Kita berharap ada peningkatan pesanan dari bulan ke bulan. Sehingga koperasi yang mewadahi seluruh IKM Randang, jadi hidup dan mampu menjalankan bisnis profesional,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Sentra Randang PayoWitria Dameianti, secara terpisah, mengatakan, sejauh ini sudah banyak pesanan sebelum Covid-19 menyerang. Ada permintaan ke Arab Saudi, namun terpending akibat haji ditutup waktu itu.

“Setelah di New Normal dalam skala besar baru pesanan PT. Muhibbah Mulia Wisata ini. Kita berharap bila ada pesanan lainnya berskala besar lainnya, kami siap menerima. Karena kapasitas produksi kita ada di angka 6 ton perbulan,” ucapnya.

(Taufik)

ADVERTISEMENT